FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Akademisi sekaligus politisi, Yusril Ihza Mahendra terus menuai kritik. Itu setelah perusahaannya kepergok masuk daftar pengajuan tambang pasir laut.
Salah satu yang getol mengkritik adalah Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu. Ia menyentil Pakar Hukum Tata Negara itu.
Yusril sebelumnya mengatakan terlibat penambangan pasir karena masih ada negara yang membutuhkan. Ia ambil contoh Singapura.
Alasan pun itu ramai ditentang. Didu memberikan sentilan menohok.
“Prof @Yusrilihza_Mhd yth, dunia juga butuh narkoba, ganja, kulit harimau, dll yang dilarang hukum,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Jumat (4/10/2024).
Diketahui, Yusril melalui perusahaannya PT Gajamina Sakti Nusantara masuk dalam 66 daftar perusahaan yang akan melakukan tambang pasir laut.
Perusahaan Yusril itu diketahui baru berdiri Juni 2023 kemarin. Dikutip dari Tempo, ia mengatakan pasir laut dari hasil tambang untuk kebutuhan dalam negeri.
Namun jika kebutuhan dalam negeri audah terpenuhi bisa diekspor. Ia bilang Singapura salah satu negara yang masih butuh pasir laut.
“Singapura salah satu negara yang membutuhkan,” ucap Yusril dikutip Tempo.
(Arya/Fajar)