WHO: 28 Petugas Kesehatan Tewas dalam 24 Jam Akibat Konflik di Lebanon

  • Bagikan
Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir, sementara negara itu berjuang mempertahankan pasokan medis yang semakin menipis, kata Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, pada Jumat (27/9/2024). ANTARA/foto-Anadolu/py
Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir, sementara negara itu berjuang mempertahankan pasokan medis yang semakin menipis, kata Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, pada Jumat (27/9/2024). ANTARA/foto-Anadolu/py

FAJAR.CO.ID -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa sebanyak 28 petugas kesehatan telah tewas dalam 24 jam terakhir di Lebanon, di tengah meningkatnya konflik dengan Israel. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers pada Kamis.

“Banyak petugas kesehatan tidak melapor untuk bertugas karena harus menyelamatkan diri dari daerah tempat mereka bekerja akibat pemboman,” kata Tedros.

Ia menambahkan bahwa situasi ini sangat membatasi upaya manajemen trauma massal dan keberlangsungan layanan kesehatan di Lebanon, terutama di wilayah selatan yang paling terdampak.

Menurut Tedros, 37 fasilitas kesehatan di Lebanon selatan terpaksa ditutup, sementara di ibu kota Beirut, tiga rumah sakit telah mengevakuasi seluruh staf dan pasien, dan dua rumah sakit lainnya mengalami evakuasi sebagian.

WHO, lanjut Tedros, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon untuk mendukung manajemen trauma dan penanganan korban massal di rumah sakit yang masih beroperasi. Rencana untuk mengirimkan pasokan medis besar-besaran, termasuk peralatan trauma, terhambat karena penutupan hampir total Bandara Beirut.

“Kami mendesak semua pihak untuk memfasilitasi pengiriman pasokan penyelamat yang sangat dibutuhkan ke Lebanon,” ujarnya.

Tedros juga menyerukan de-eskalasi konflik, perlindungan terhadap layanan kesehatan, dan pengamanan rute akses untuk memastikan bantuan dapat dikirimkan. Ia juga menekankan pentingnya gencatan senjata, solusi politik, dan perdamaian.

Selain itu, Tedros menyoroti bahwa serangan Iran ke Israel memperburuk eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, yang dapat membawa konsekuensi serius bagi stabilitas regional. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan