Dan karenanya mengikhtiarkan kesuksesan dalam komunitas itulah kesuksesan yang maksimal. Bukankah memang “tangan Allah bersama jama’ah”?.
Tiga, “dengan ayat-ayatKu”. Menunjukkan bahwa dalam mengikhtiarkan kesuksesan diperlukan petunjuk, ilmu/pengetahuan.
Dengan ilmu/pengetahuan itu akan terbangun “syaakilah” (skill) dan kemampuan untuk menggapai kesuksesan. Tanpa ilmu tak ada kesuksesan yang akan didapat.
Empat, “jangan melemah”. Menunjukkan bahwa perjalanan menuju kesuksesan itu bukan jalan lintas.
Memerlukan nafas panjang. Karenanya terus melangkah dan jangan melemah apalagi berputus asa. Tanamkan “azam” (tekad bulat) dan tumbuhkan optimisme dalam ikhtiar itu.
Lima, “dalam mengingatKu”. Bahwa kesuksesan sejati itu ada dalam ridho Allah SWT. Karenanya mulai langkah dengan bismillah. Jalani dengan tawakkal alallah. Dan akhiri dengan alhamdulillah. Fokus pada Allah.
Jangan pernah merasa mampu menentukan akhir dari sebuah ikhtiar. Karena segalanya ada dalam genggamanNya.
Semoga semua ikhtiar yang kita lakukan dimudahkan dan diridhoi Allah, serta mengantar kita semua kepada kesuksesan dunia alhirat. (Muhsin/Fajar)