Serangan Timnas Indonesia masih terburu-buru, sering kali hanya mengandalkan direct ball ke lini depan yang belum efektif membongkar pertahanan Bahrain.
Bahrain justru lebih sabar dalam penguasaan bola dengan terus mencari celah menembus lini pertahanan Indonesia yang dikawal Mees Hilgers, Jordi Amat, dan Jay Idzes. Permainan solid di lini belakang Timnas Indonesia membuat serangan Bahrain belum mampu menghasilkan gol tambahan.
Pada menit ke-44, peluang emas datang dari umpan Ivar Jenner yang mengarah ke Sandy Walsh. Sayangnya, bola masih bisa diamankan oleh kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla. Namun, di masa injury time babak pertama, keberuntungan datang untuk Indonesia.
Ragnar Oratmangoen mencetak gol pada menit ke-45+3, memanfaatkan kemelut di depan gawang Bahrain. Bola liar jatuh tepat di kakinya dan tanpa ragu, ia melepaskan tembakan yang membuat skor imbang 1-1. Gol ini memberi momentum besar bagi Indonesia sebelum turun minum.
Skor 1-1 di akhir babak pertama mencerminkan perlawanan ketat dari kedua tim. Statistik menunjukkan Bahrain lebih unggul dalam penguasaan bola dengan 52%, sementara Indonesia mencatat 48%.
Memasuki babak kedua, Bahrain masih menguasai permainan. Beruntung, lini belakang Indonesia yang cukup solid berhasil membendung serangan Bahrain.
Shin Tae-yong melakukan beberapa pergantian pemain. Eliano Reijnders dan Rizky Ridho masuk menggantikan Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk memperkuat lini tengah dan belakang. Pergantian ini menunjukkan bahwa Indonesia berusaha mencari keseimbangan antara serangan dan pertahanan.