FAJAR.CO.ID, KLATEN -- Kasus kebakaran speedboat atau kapal Bela 72 yang membawa rombongan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos - Sabrin Sehe bersama tim yang terbakar saat berlabuh di Pelabuhan Regional Bobong Desa Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu (12/10) menyita perhatian.
Kecelakaan kapal yang menyebabkan calon gubernur meninggal itu bahkan mendapat perhatian Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Dia mengerahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menyelidiki penyebab kecelakaan speedboat yang ditumpangi Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos.
"Berkaitan dengan penyebab kecelakaan, kami akan turunkan KNKT bekerja sama dengan kepolisian agar mengetahui sebab-sebab kecelakaan," kata Menhub Budi di Klaten, Jawa Tengah, dilansir jpnn, Minggu (13/10).
"Kecelakaan di Maluku Utara itu sudah kami koordinasikan dengan Basarnas, nomor satu adalah bagaimana melakukan penyelamatan," tambah Budi.
Dia mengatakan bahwa meski pada kecelakaan tersebut ada beberapa penumpang yang selamat, tetapi ada sebagian yang meninggal dunia.
Budi menambahkan bahwa kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.
"Maluku Utara memang masih banyak berkegiatan dengan kapal sejenis yang kecepatannya tinggi, tetapi keamanan tetap harus diperhatikan," katanya.
Terkait hal tersebut, Budi mengatakan harus ada tata ulang termasuk dari sisi perizinan dan bagaimana aspek keselamatan tetap harus diutamakan.
Kepala Basarnas Ternate, Fathurahman sebelumnya membenarkan informasi tentang kebakaran speedboat ditumpangi Cagub Malut, Benny Laos bersama rombongan saat berada di Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu. Akibat kejadian tersebut, Benny Laos meninggal dunia. (fajar)