Jika benar dirinya ditunjuk menjadi menteri pertanian, itu artinya Amran telah tiga kali mengemban amanah tersebut. Founder Tiran Group itu dua kali dipercaya Presiden Joko Widodo menakhodai Kementerian Pertanian.
Di bawah kendalinya, Kementan saat ini sedang berkerja keras untuk meningkatkan produksi beras untuk mencapai swasembada.
Untuk menghadapi ancaman kelaparan global, Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah strategis, antara lain percepatan program Perluasan Areal Tanam (PAT), mengembalikan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton, optimalisasi program pompanisasi (62.378 unit pompa air dan 9.904 irigasi perpompaan ), optimasi lahan rawa (360.000 ha), dan tumpangsari padi gogo pada tanaman kelapa sawit (300 ribu ha) serta memberikan bantuan benih padi sebanyak 1,9 juta hektare dan benih jagung sebanyak 790 ribu hektare.
Untuk melanjutkan kinerja di tahun berikutnya, program strategis Kementerian Pertanian yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 diantaranya adalah optimasi lahan rawa, pompanisasi lahan tadah hujan, cetak sawah swakelola, pertanian modern, dukungan program makan bergizi, penguatan penyuluh pertanian, dan hilirisasi komoditas pertanian.
Usai bertemu Prabowo, Amran menyebut diminta presiden terpilih untuk lanjut mengurusj sektor pertanian dan pangan.
“Diskusinya sekitar pertanian bidang kami. Diskusi soal pertanian aja. Fokus soal swasembada. Kita harus mandiri pangan, kita harus memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri," ucap Amran kepada awak media.