FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kantor media di Jayapura, Papua diserang dengan lemparan bom molotov. Peristiwa itu berlangsung dini hari, Rabu 16 Oktober 2024.
“Dini hari tadi, 16 Oktober 2024, kantor redaksi @newsjubi di Jayapura diserang bom molotov,” tulis Jurnalis Investigasi, Dandhy Laksono dikutip dari unggahannya di Instagram.
Di unggahan itu, Dandhy menampilkan sejumlah foto di tempat kejadian perkara. Menunjukkan sejumlah mobil rusak dengan bekas terbakar.
Ada dua mobil yang mengalami rusak di bagian depan. Di foto tersebut dua kendaraan itu dilingkari garis polisi.
Dandhy mengatakan teror tersebut mirip dengan apa yang terjadi di Gaza. Jurnalis sama-sama diteror karena memberitakan apa yang terjadi.
“Teror pada jurnalis di Papua. Seperti di Gaza, media dan jurnalis yang memberitakan Papua jadi target teror,” ujarnya.
Ia mengatakan, teror itu bukan pertama kali. Sebelumnya, rumah seorang jurnalis juga dibom.
“Januari 2023, rumah jurnalis Victor Mambor juga dibom. Tapi Maret 2024, polisi menghentikan penyelidikan kasus ini,” ucapnya.
Padahal sebelumnya, kata Dandhy. April 2021, mobil Victor juga dirusak dan jadi sasaran vandalisme. Sebelumnya lagi ada peristiwa di mana rem mobilnya dibuat blong.
“Tak hanya jurnalis lokal, jurnalis asing juga sulit mendapat izin meliput Papua meski Papua berstatus "Tertib Sipil", sama seperti daerah lain di Indonesia. Sebelumnya, beberapa kali Papua mengalami pembatasan akses internet,” bebernya.
Diketahui, Jubi tahu lalu merilis 5 film dokumenter tentang kondisi Papua. Dari soal pengungsi dan konflik bersenjata, diskriminasi di sepak bola, perlawanan anak-anak muda lewat Hip Hop, hingga manipulasi sejarah Pepera 1969 dan eksploitasi kekayaan alam Papua. (Arya/Fajar)