FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial (Medsos) Jhon Sitorus memberikan tanggapan tajam terhadap langkah Presiden Jokowi yang secara tiba-tiba mengganti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menjelang akhir masa jabatannya.
Jhon menyebut bahwa langkah Jokowi ini sebagai aksi yang luar biasa berani.
"Gila, H-5 menjelang lengser masih bermanuver," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @JhonSitorus_18 (15/10/2024).
Dikatakan Jhon, keputusan ini mencerminkan manuver besar yang dilakukan Jokowi dalam hari-hari terakhir pemerintahannya, yang dinilainya sebagai upaya untuk menekan PDIP.
"Benar-benar Jokowi menghabisi PDIP," tukasnya.
Ia menambahkan bahwa keputusan ini terlihat sebagai upaya terakhir Jokowi untuk menghabisi pengaruh PDIP dalam pemerintahan ke depan.
Terutama dalam konteks hubungan antara Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Agar jangan sampai Prabowo punya beban andai tidak jadi bertemu dengan Bu Mega," Jhon menuturkan.
Pergantian Kepala BIN ini juga memunculkan pertanyaan besar dari Jhon terkait masa jabatan pengganti yang baru dilantik.
Ia mempertanyakan apakah kepala BIN yang baru, Herindra, akan menjadi kepala yang paling singkat menjabat dalam sejarah.
"Apakah Herindra akan jadi kepala BIN paling singkat?," tandasnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi resmi mengganti posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menjelang berakhirnya masa jabatannya.
Pergantian ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto dimulai.