Calon Menteri Jadi Gunjingan karena Tiba-tiba Dapat Gelar Doktor, Akbar Faizal Berharap Prabowo Menata Universitas

  • Bagikan
Akbar Faizal

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu terakhir, nama Bahlil Lahadalia dan Universitas Indonesia (UI), kembali jadi gunjingan.

Pasalnya, Bahlil menyelesaikan program S3 untuk meraih gelar doktor dalam waktu yang terbilang sangat singkat jika dibanding dengan peraih gelar doktor pada umumnya.

Pria yang disebut-sebut sebagai menteri kesayangan Jokowi itu hanya menghabiskan waktu 19 bulan. Hal itu tentu saja dikritik banyak pihak.

Salah satu kritikan datang dari mantan anggota DPR RI, Akbar Faizal, melalui akun pribadinya di X, @akbarfaizal68.

"Yth Pak @prabowo, kami akan sangat mengapresiasi jika salah satu syarat calon menteri pendidikan tinggi —atau entah apa nomenklaturnya kelak— adalah menata dan melarang universitas memberikan gelar profesor dan doktor tanpa proses yang layak," tulis Akbar Faizal, dikutip Kamis (17/10/2024).

"Dua calon menteri Anda tiba-tiba jadi doktor di dua universitas hebat yang prosesnya jadi gunjingan. Juga beberapa calon gubernur, walikota dan bupati jelang Pilkada. Kami dukung Bapak akhiri proses penipuan diri sendiri ini.
@brin_indonesia @ditjendikti @univ_indonesia @Unair_Official," sambung pria yang mengawali karier sebagai jurnalis ini.

Sebelumnya, Manajemen Universitas Indonesia (UI) menyatakan gelar Doktor yang diraih Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI sudah sesuai dengan prosedur.

Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia menyebut Bahlil tercatat sebagai mahasiswa doktor pada SKSG UI mulai pada tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan