FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla menjadi salah satu tokoh yang menghadap Presiden terpilih Prabowo Subianto di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Dzulfikar Ahmad Tawalla, pemuda kelahiran Kabupaten Gowa pada 28 April 1987, digadang-gadang menjadi calon wakil menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Dzulfikar tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan kepemimpinan, berkat sosok ayahnya, KH. Ahmad Tawalla, seorang ulama terkemuka. Latar belakang yang solid ini membentuk karakter dan dedikasinya untuk memberi kontribusi positif bagi masyarakat.
Sebagai seorang pemimpin muda, Dzulfikar telah membuktikan dirinya dalam berbagai organisasi, termasuk menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Pengalaman ini tidak hanya memperkuat kemampuannya dalam memimpin, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk memberdayakan generasi muda.
Dalam era di mana tantangan global dan lokal saling berkelindan, keberadaan pemuda di posisi strategis pemerintah menjadi sangat penting.
Ilmiawan, Ketua DPD IMM Sulsel, menyatakan, apa yang dilakukan oleh Presiden dan Wakil Presiden dengan memanggil Dzulfikar Ahmad Tawalla untuk masuk menjadi Wakil Menteri adalah pilihan yang tepat.
Keterwakilan anak muda hebat dan visioner akan sangat membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa yang kompleks.
"Dzulfikar Ahmad Tawalla merupakan sosok mutiara dari Timur yang sangat layak dan tepat untuk menjadi Wakil Menteri di kabinet Prabowo-Gibran," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Kamis (17/10/2024).
Pernyataan ini mencerminkan keyakinan banyak orang bahwa Dzulfikar akan membawa perspektif segar dan solusi inovatif dalam menghadapi berbagai isu bangsa.
Dzulfikar bukan hanya sekadar representasi suara anak muda, tetapi juga jembatan yang menghubungkan aspirasi mereka dengan kebijakan pemerintah.
Keterhubungannya yang erat dengan kelompok-kelompok anak muda, ditambah relasi yang luas, memungkinkannya untuk memahami kebutuhan dan harapan generasi muda. Hal ini menjadi kunci bagi efektivitas kebijakan yang akan dia usung.
Namun, perjalanan di depan tidaklah mudah. Tantangan seperti mengatasi kesenjangan pembangunan, mendorong partisipasi aktif pemuda, dan menciptakan kebijakan yang inklusif adalah beberapa isu krusial yang harus dihadapinya.
Masyarakat menaruh harapan besar pada Dzulfikar untuk menjalankan perannya dengan bijaksana, membawa perubahan positif, dan menjadikan suara pemuda sebagai bagian integral dalam setiap langkah pembangunan.
Dengan pengalaman, visi yang jelas, dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, Dzulfikar Ahmad Tawalla tidak hanya layak untuk posisi Wakil Menteri, tetapi diharapkan menjadi pendorong perubahan yang nyata.
"Dengan dukungan dan kepercayaan masyarakat, ia berpotensi menghadirkan kebijakan yang responsif, memperkuat peran pemuda dalam pemerintahan, dan menuntun Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Dzulfikar adalah mutiara dari Timur yang siap bersinar di panggung politik nasional, membawa harapan dan inspirasi bagi seluruh generasi," paparnya. (Pram/fajar)