FAJAR.CO.ID, JATIM -- Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Sabtu, 19 Oktober 2024, pukul 06.45 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024, pukul 06.45 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl)," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang.
Kolom abu erupsi teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya. Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik. Sejak 1 Januari hingga 19 Oktober 2024, Gunung Semeru tercatat mengalami 1.519 letusan, dengan tinggi letusan bervariasi antara 300 hingga 1.000 meter di atas puncak Mahameru.
Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, aktivitas juga dilarang dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tegas Mukdas.