FAJAR.CO.ID -- Yordania pada Minggu (20/10) mengutuk serangan udara mematikan oleh Israel yang menewaskan sedikitnya 87 orang di kota Beit Lahia, Gaza utara.
Pesawat tempur Israel melancarkan serangan pada Sabtu (19/10) malam, menghancurkan seluruh blok pemukiman di area tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Yordania menegaskan penolakan mutlaknya terhadap "pelanggaran terus-menerus Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional serta semua nilai dan prinsip kemanusiaan." Yordania menekankan pentingnya memastikan perlindungan terhadap warga sipil dan fasilitas kemanusiaan.
Kementerian tersebut juga menyerukan kepada komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah tegas guna menghentikan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza.
Serangan besar-besaran yang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza utara kini memasuki hari ke-16, di tengah pengepungan yang mencekik wilayah tersebut. Israel tetap melanjutkan serangan brutal setelah serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 42.600 orang telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 99.800 lainnya terluka.
Serangan Israel ini telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, di tengah blokade yang mengakibatkan kekurangan parah akan pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel kini menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza. (*)