FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ahad, 20 Oktober 2024 menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa ini. Seorang pejuang tangguh, mantan Danjen Kopassus yang tak kenal menyerah, setelah melalui empat kontestasi, hari ini Prabowo Subianto dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2024-2029.
Dalam sambutannya, jelas dan jernih disebutkan prioritas pertamanya, yaitu mandiri pangan dan energi.
Begitu seriusnya terhadap urusan pangan ini, nomenklatur Kementerian Koordinatorpun dibuatkan khusus dengan nama Kemenko Pangan.
Targetnya besar, swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia. Sering kami mendengar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berjanji, semoga dapat dicapai dalam dua sampai tiga tahun.
Bersyukur dalam pidato pertamanya Prabowo berjanji empat sampai lima tahun. Artinya janji kepada rakyat empat, namun sepertinya kepada Menterinya, ditekan untuk berlari kencang agar dapat memenuhi janji sebelum batas waktunya.
Janji ini disimak oleh seluruh rakyat Indonesia dan yang mewakilinya dalam sidang MPR.
Bukan janji yang main-main, di mana mandiri pangan dalam bidang pertanian khususnya padi dan jagung. Serta mandiri energi yang salah satunya juga diinisiasi dari produk turunan perkebunan yaitu B50, bahan bakar untuk mesin diesel yang diolah dari campuran 50% fosil diesel dan 50% biodiesel dari minyak sawit.
Ini artinya Kementerian Pertanian sangat berperan penting dalam mencapai dua kemandirian tersebut.
Nama-nama Menteripun telah diumumkan, Andi Amran Sulaiman, kembali diamanahi menahkodai Kementerian ini. Meski sejak lama telah disampaikan Prabowo, bahwa kalau menjadi Presiden, sudah jelas siapa Menteri Pertaniannya kelak, sambil memandang Andi Amran, Jumat 2 Februari 2024 di GOR Sudiang saat masa kampanye pilpres lalu. Namun Mentan Amran tak pernah jumawa, setiap ditanya terkait jabatan ini, beliau selalu menjawab, saya fokus kejar targer, urusan siapa Menteri ke depan itu urusan bapak Presiden Terpilih.
Hari ini sudah jelas, pelantikan di istana negara pukul 10 pagi. Pada pengumuman semalam, terlihat wajah Mentan Amran sedikit tegang, bukan senyum bangga yang terlihat. Namun tatapan penuh doa, semoga janji dan amanah luar biasa ini dapat ditunaikan secepat mungkin. Baginya jabatan ini bukan untuk dipamerkan dan dipertontonkan, namun menjadi ladang dedikasi, pengabdian dan amal jariyah.
Tak ada kata berleha-leha, kemarin sebelum pelantikan presiden, di hari terakhir masa jabatan periode ini, Mentan tetap menyelenggarakan rapat bersama tim pertanian modern dan cetak sawahnya. Begitu pula pagi ini sebelum menuju istana menghadiri pelantikan.
Kementan tancap gas, semangat yang harus dimiliki oleh seluruh pejabat dan karyawan di bawah komando Amran.
Amanah dan janji ini tak mudah, namun sesuai pesannya, take action dan be persistent, kerjakan dan pantang menyerah, serta selalu mengharap ridha Allah, maka janji Allah, mereka yang bersungguh-sungguh akan kami tunjukkan jalan Kami (QS. Al Ankabuut 29 : 69), jalan kesuksesan. maka insya Allah janji ini dapat ditunaikan.
Mengundang silaturrahim dalam rangka syukuran cuma semalam, esoknya hari akan kembali bergulir seperti biasa, kerja keras, cerdas, ikhlas dan tuntas. Kalender hitam putih, tak ada tanggal merahnya, rapat di akhir pekan, maupun waktu libur, malam sepulang kantor, ataupun subuh setelah jogging. Selamat menunaikan amanah Puang (sapaan penghormatan bangsawan bugis), kami semua mendoakan agar jihad pangan ini mendapat restu dan ridha ALLAH. Aamiin yaa rabbal aalamiin.
Oleh: Ahmad Musa Said, Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) Unhas