FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah sekitar lima jam sejak terjadinya peristiwa truk kontainer terguling di Jalan AP Pettarani, Makassar, pihak kepolisian akhirnya berhasil menanggulangi tumpahan minyak yang terjadi.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar, Kompol Mamat Rahmat, mengungkapkan bahwa Satuan Lalulintas Polrestabes Makassar bekerja sama dengan jajaran Polsek Rappocini melakukan penutupan tumpahan minyak dengan pasir di sepanjang jalan AP Pettarani hingga Alauddin.
"Jadi Sat Lantas Polrestabes Makassar melakukan pembersihan dan penimbunan pasir terhadap minyak yang tumpah di sepanjang jalan AP Pettarani-Alauddin," ujar Mamat kepada fajar.co.id, Kamis (24/10/2024).
Langkah ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan tambahan akibat licinnya jalan, sehingga pengguna jalan bisa melintasi area tersebut dengan lebih aman.
"Sehingga masyarakat tidak mengalami kecelakaan kembali," tandasnya.
Pembersihan dan penimbunan minyak ini diharapkan bisa memulihkan kondisi lalu lintas di kawasan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, truk kontainer pengangkut minyak goreng terguling tepat di depan pintu satu Universitas Negeri Makassar (UNM) Phinisi.
Truk yang diduga mengalami rem blong itu, seolah menjadi pusat perhatian bukan hanya karena kecelakaan, tapi karena tumpahan minyak goreng yang meluber di jalan.
Bagi banyak warga, terutama emak-emak, ini adalah kesempatan emas.
Hasbiah (32), salah satu warga yang tinggal di Jalan Pendidikan, terlihat sibuk mengumpulkan minyak yang tumpah.
"Rejeki dari langit ini," kata Hasbiah sambil tersenyum.
Meskipun demikian, Hasbiah mengaku baru mengetahui insiden ini setelah ditelepon kerabatnya.
“Terlambat ka datang saya, dari antar anakku di sekolah,” ucapnya, sedikit menyesal karena merasa kehilangan waktu berharga untuk mengumpulkan lebih banyak minyak.
Di sekitar lokasi, emak-emak lainnya juga tak mau kalah. Mereka membawa jirigen, ember, dan wadah apa saja yang bisa digunakan untuk menampung minyak.
"Ada tadi 25 jirigen nadapat, orang Jalan Pendidikan juga," tukasnya, merujuk pada tetangganya yang cepat bertindak.
Di awal kejadian, situasinya tampak bebas. Warga berlomba-lomba mengumpulkan minyak sebelum polisi tiba di lokasi untuk mengamankan tempat kecelakaan.
"Tadi bagus karena belum ada Polisi, bebaski ambil minyak," imbuhnya.
Bagi mereka, minyak yang tumpah dari truk ini dianggap sebagai berkah di tengah-tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.
Mereka tak melihat truk yang terguling sebagai tragedi, tetapi lebih sebagai kesempatan untuk mendapatkan minyak goreng gratis, yang harganya terus melonjak di pasaran.
Meski bagi pengemudi truk ini tentu menjadi malapetaka, bagi emak-emak di Jalan Pettarani, kejadian ini seperti rejeki nomplo’ yang tak terduga.
(Muhsin/fajar)