Dibekukan Unair Akibat Karangan Bunga Satire, BEM FISIP Tuai Dukungan Warganet: Harusnya Bangga Punya Mahasiswa Kritis

  • Bagikan
Karangan Bunga untuk Prabowo - Gibran yang dibuat BEM FISIP Unair. (Foto: dok BEM Fisip Unair)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Airlangga (Unair) membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Pembekuan itu dilakukan usai BEM tersebut membuat karangan bunga satire untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pihak Dekanat FISIP Unair beralasan bahwa karangan bunga itu tidak beretika.

Pembekuan ini diumumkan melalui surel resmi yang diterima BEM pada pukul 16.13 WIB, merujuk pada surat nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024.

Menanggapi hal itu, warganet di sejumlah platform media sosial, menyampaikan dukungan kepada mahasiswa yang tergabung di BEM FISIP UNAIR. Mereka bahkan menyebut apa yang ditulis Pengurus BEM sudah benar.

Salah satu dukungan datang dari jurnalis dan aktivis lingkungan, Dandy Laksono. Dia membagikan kabar itu melalui akun media sosial pribadinya di X.

"Unair: "Penggunaan narasi dalam karangan bunga tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik insan kampus". Prabowo: "Ndasmu etik!". Hormat untuk BEM FISIP Unair," tulis Dandy Laksono, dikutip Minggu (27?10/2024).

Warganet pun ramai mengomentari cuitan Co Founder Watchdoc itu. Mayoritas memberi support alias dukungan terhadap aksi kritik mahasiswa tersebut.

"Si paling menjunjung tinggi etika dan kultur. harusnya pihak kampus bangga punya mahasiswa fisip yang kritis dan peduli dengan bangsa ini. bukan malah membekukan BEM yang ingin menyuarakan keresahan mereka," tulis warganet di kolom komentar.

"Kultur akademik insan kampus: Doktor bayaran, HC daftar-bayar, pleasuring asesor akreditasi, and naik tangga jabatan struktural with pleasuring regime !? Looks-like lower bandits can done easily !?," tambah lainnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan