FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Universitas Airlangga (Unair) membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Hal tersebut dinilai sebagai self sensorship.
“Ini self-senshorship,” kata Guru Besar Ilmu Politik Saiful Mujani, dikutip dari unggahannya di X, Senin (28/10/2024).
Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu menangakan, apakah Indonesia saat ini sudah dalam keadaan represi dan hegemoni.
“Sudah begitu dalam suasana represi dan hegemoni di negeri ini?” ujarnya.
Padahal, kata dia, pemerintahan Prabowo-Gibran dilantik baru sepekan. Tapi sudah ada dalam keadaan self sensorship dan hegemonik.
“Baru seminggu penguasa ini udah menciptakan suasana self senshorship dan keadaan hegemonik,” ujarnya
Saiful pun menyampaikan simpatinya pada BEM Unair.
“Simpati dengan BEM Fisip Unair,” ucap Saiful.
Adapun BEM FISIP dinilai melanggar kode etik kampus setelah membuat karangan bunga satire kepada Prabowo-Gibran.
Dari foto yang disebar di sosial media, karangan bunga itu berbentuk persegi panjang dan terdapat foto presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Papan itu bertuliskan "Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi".
Pada bagian bawah foto Prabowo ditulisi Ketua Tim Mawar. Sementara pada bagian foto Gibran ditulisi Admin Fufufafa. Selain itu, terdapat tulisan "Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)".
(Arya/Fajar)