BEM Fisip Unair Dibekukan hingga Buku Najwa Shihab Dibakar, Gus Umar Sampai Geleng-geleng

  • Bagikan
Tangkapan layar unggahan yang membakar buku Najwa Shihab (Foto: Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Syadat Hasibuan menyebut demokrasi di Indonesia terlalu mahal. 

Pasalnya kata dia, BEM Fisip UNAIR, Surabaya dibekukan usai membuat karangan bunga satire untuk Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

“Mahal banget ya harga demokrasi di negeri ini. BEM Unair dibekukan Dekan karena ucapan kritis pelantikan presiden,” kata Gus Umar yang juga merupakan kader PKB ini dalam akun X, Selasa, (29/10/2024). 

Diketahui, Dekanat secara resmi mencabut surat pembekuan pengurus BEM FISIP yang sebelumnya menjadi sorotan publik.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro mengaku yang meminta Rektor Universitas Airlangga untuk membatalkan pembekuan.

Di sisi lain, Gus Umar juga menyinggung soal sedang Jurnalis Senior Najwa Shihab yang menjadi bulan-bulanan netizen karena menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'nebeng' pesawat TNI AU ketika pulang ke Solo usai pelantikan Presiden Prabowo Subianto.

“Najwa Shihab dibully, difitnah dan dihina karena bilang Jokowi nebeng pesawat TNI. 

Sudah serusak itukah kondisi demokrasi di negeri ini?,” tambahnya. 

Bukan hanya dihujat netizen, akan tetapi buku karya Najwa Shihab bersampul merah dan hitam berjudul "Catatan Najwa" ikut dibakar. Serangan dan hujatan ini diduga dilakukan dan digerakkan kelompok buzzer. (selfi/fajar) 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan