FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Penulis Hasyim Muhammad dari Mojokerto angkat suara terkait video viral yang diunggah oleh Tiktokers Ali Hamza.
Dalam video tersebut, Ali Hamza menuduh ulama ahli tafsir, Prof Quraish Shihab mengutak-atik hukum demi mendukung kepentingan anaknya, Najwa Shihab.
Tuduhan yang dinilai termasuk pelecehan ini disampaikan dalam konteks pernyataan Ali Hamza yang memadukan kritik terhadap Najwa dengan pandangan Prof. Quraish terkait agama.
Hasyim menyayangkan tindakan Ali Hamza yang dinilai mencampuradukkan pandangan politik dan agama.
"Orang sedeng ini mencampuradukkan antara pendapat politik dan pendapat soal agama," ujar Hasyim dalam keterangannya di aplikasi X @hasyimmah (30/10/2024).
Ia menilai perilaku Tiktokers tersebut sebagai tindakan tidak beradab.
"Membela Jokowi, membenci Najwa Shihab dicampur aduk dengan membenci Pak Quraish Shihab," tukasnya.
Menurutnya, siapapun bebas memilih untuk mendukung atau menolak figur politik tertentu, tetapi membawa-bawa ulama seperti Prof Quraish dalam urusan politik adalah tindakan yang tidak pantas.
"Jelas orang pekok. Dan yang jelas tak beradab. Sampai ngatain Pak Quraish tentang agama. Segitunya belain politisi. Mau dukung siapa di politik, terserah aja," Hasyim menuturkan.
"Tapi sampai menjelekkan ulama yang nggak ngurusin politik seperti Pak Quraish ya berarti memang tak punya adab. Benci Najwa Shihab ya omongin Najwa saja. Kenapa sampai orang tuanya kena hujat?," sambung dia.
Hasyim menambahkan bahwa perbedaan pendapat, termasuk soal peringatan darurat atau pandangan hijab,
"Anda mau setuju atau tidak soal Peringatan Darurat. Anda mau setuju atau tidak tentang hijab tidak wajib," sebutnya.
Hasyim bilang, tidak semestinya menjadi alasan untuk menyerang pribadi atau keluarga orang lain, terutama ulama yang tidak terlibat dalam politik.
"Anda mau dukung Jokowi atau tidak. Itu semua tak menjadi pembenar untuk ngatain ulama seperti ini. Ada yang tahu artis Tiktok ini siapa?," kuncinya.
Dalam video yang diunggah Hasyim, tiktokers Ali Hamza mengatakan bahwa Quraish Shihab telah mengacak-acak hukum demi anaknya.
"Di sini saya menampilkan jurnal tentang konstruksi pemikiran Quraish Shihab tentang hukum jilbab," kata Ali.
Pada jurnal yang ditampilkan Ali, ia menuturkan bahwa Quraish Shihab menekankan jilbab tidak wajib. Bukanlah sebuah keharusan atau kewajiban.
"Ini menyesatkan. Pendapat dia dan tafsir seenak jidat itu bertentangan dengan semua ulama salaf. Dikatakan juga bahwa kepala bukan aurat, jadi wanita tidak berjilbab dianggapnya tidak berdosa," cetusnya.
Ia kemudian menyentil Najwa Shihab yang selama ini selalu tampil tidak menggunakan jilbab.
"Dan sekarang bagaimana ini Nana? Bapakmu sudah menyesatkan ummat demi lu anaknya," pungkasnya. (Muhsin/Fajar)