Dengan hadirnya becak listrik di bawah naungan Persatuan Becak Listrik Indonesia (PBLI) di tengah masyarakat diharapkan hal tersebut dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan inovasi ini dapat menjadi solusi transportasi ramah lingkungan, terutama di kota-kota padat yang membutuhkan moda transportasi yang bebas emisi.
Di sisi lain, Fahmi menilai bahwa becak listrik ini justru menggambarkan langkah strategis yang sejalan dengan visi kemandirian teknologi dan ekonomi. Meski tidak sekompleks pesawat tempur atau kapal perang, keduanya memiliki nilai inovasi dan dampak sosial yang besar.
“Dengan becak listrik, misalnya, PT Len turut memperkenalkan teknologi ramah lingkungan yang secara langsung dapat digunakan oleh masyarakat. Hal ini mirip dengan model pengembangan industri pertahanan di negara-negara lain, di mana teknologi pertahanan sering kali dipelopori untuk kebutuhan sipil, seperti dalam proyek NASA atau DARPA di Amerika Serikat,” jelas dia.
Becak listrik, lanjutnya, menunjukkan bagaimana industri pertahanan dapat menciptakan nilai tambah tidak hanya bagi militer, tetapi juga bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat umum. (Pram/fajar)