Setahun Fatwa Dukungan Palestina: MUI Ajak Masyarakat Lanjutkan Boikot!

  • Bagikan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Muhammad Cholil Nafis

Sebelumnya, saat pidato perdananya di Gedung DPR/MPR RI yang juga dihadiri perwakilan negara-negara asing, Presiden Prabowo menyatakan bahwa, “…Kita mendukung kemerdekaan Palestina! (20/10)”

“Kita anti penindasan, karena kita pernah ditindas. Kita anti rasialisme, kita anti apartheid. Karena kita pernah mengalami apartheid. Waktu kita dijajah, bahkan kita digolongkan lebih rendah dari anjing… Karena itu kita punya prinsip, kita harus solider, kita harus membela rakyat-rakyat yang tertindas di dunia ini. Karena itu, kita mendukung kemerdekaan rakyat Palestina!,” katanya, yang disambut gemuruh hadirin yang hadir.

Konsistensi dukungan Pemerintah Indonesia terhadap Palestina ini  secara masif diikuti oleh masyarakat Muslim Indonesia, yang sejak akhir tahun 2023 kompak melakukan boikot terhadap produk-produk terafiliasi negara Zionis Israel.

Akibatnya, banyak produsen yang perusahaan induknya teridentifikasi mendukung Zionis Israel saat ini mengalami kerugian cukup signifikan. Penjualan merek-merek besar barat mulai dari Unilever, McDonald’s, hingga Starbucks dan Danone terkena boikot konsumen di Indonesia anjlok dobel digit. Merek lokal Teh Botol Sosro yang dimiliki Rekso Group –gurita bisnis pemilik McDonald di Indonesia— pun terimbas anjloknya penjualan akibat aksi boikot. Dampak terbesar terutama setelah keluarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 tahun 2023 yang mengharamkan produk-produk terafiliasi Israel.

Fatwa tersebut memicu gerakan boikot masif di Indonesia, yang kemudian makin diperkuat lagi dengan terbitnya Fatwa MUI Nomor 14/Ijtima’ Ulama/VIII/2024, tentang “Prioritas Penggunaan Produk dalam Negeri”, sehinggap cukup memukul sejumlah perusahaan multinasional yang diyakini terafiliasi dengan Israel.(*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan