Petani Sawit Diajak Tanam Padi Gogo, Apa Itu?

  • Bagikan
Ilustrasi Petani sawit

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa program tumpang sari ini juga akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan, karena dengan memaksimalkan potensi lahan sawit, Indonesia bisa meningkatkan produksi pangan domestik.

“Dengan memanfaatkan lahan sawit, kita bisa menambah pasokan pangan untuk kebutuhan dalam negeri. Ini juga bagian dari upaya kita untuk mengurangi ketergantungan pada impor,” ujar anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah ini.

Untuk mendukung implementasi program ini, Kementerian Pertanian juga sedang mempercepat pendataan bagi para pelaku usaha yang ingin terlibat dalam pengembangan tumpang sari padi gogo di lahan sawit. Wamentan Sudaryono menyebutkan bahwa pemerintah akan memberikan pembinaan bagi pengusaha sawit yang bekerja sama dengan pihaknya untuk mendorong program ini.

"Saat ini, kami tengah mendorong pengusaha sawit dan pelaku usaha lainnya untuk mempercepat pendataan dan berkolaborasi dalam mengembangkan lahan sawit menjadi lebih produktif, termasuk untuk menanam komoditas pangan lainnya," katanya.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi pangan nasional, Kementerian Pertanian juga menggencarkan program perluasan areal tanam (PAT), yang mencakup optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan tumpang sari padi gogo di lahan perkebunan sawit. Semua ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dalam menghadapi potensi krisis pangan global.

Dengan berbagai inisiatif ini, pemerintah berharap sektor pertanian Indonesia bisa lebih berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan, serta membantu Indonesia mencapai swasembada pangan dalam beberapa tahun mendatang. (Pram/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan