Catatan Perjalanan HARIFUDDIN, Wartawan Fajar Online dari Denver, Colorado, Amerika Serikat
CAIRAN kimia berwarna hijau disemprotkan ke badan pesawat United Airlines. Pesawat ini yang membawa saya terbang dari Denver Colorado ke Bandar Udara Internasional San Fransisco (SFO), Sabtu (9/11/2024) lalu.
Salju yang cukup tebal menutupi permukaan pesawat. Saat itu, saya dan seluruh penumpang lainnya sudah berada di dalam pesawat. Namun, masih deg-degan keberangkatan ke San Francisco bakal tertunda, atau bahkan dibatalkan.
Denver International Airport dibuat sibuk oleh badai salju. Kendaraan yang bertugas membersihkan salju, lalu lalang di taxiway bandara. Menyapu salju yang menebal
Sehari sebelumnya, media lokal Denver Post telah mengabarkan penundaan ratusan penerbangan di Denver International Airport. Berita yang ditayangkan Denverpost.com yang telah diperbarui pada pukul 20.55 Waktu setempat, Jumat (8/11/2024), setidaknya ada 486 penerbangan dibatalkan dan 890 penerbangan ditunda.
Penginapan di Boulder County, Colorado sudah saya tinggalkan sejak pukul 02.30 dinihari. Sengaja berangkat lebih awal untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat menghambat perjalanan.

Lama perjalanan dari Boulder County ke metro Denver sekitar satu jam menggunakan bus. Ruas jalan lengang dinihari itu. Tiba di bandara, langsung check in dan menuju ruang tunggu. Berharap tak ada penundaan atau pembatalan keberangkatan.
Sejak pukul 05.11, waktu Denver, penumpang United Airlines sudah mulai naik ke pesawat yang akan menuju San Francisco. Banyak kursi yang kosong hingga pintu pesawat ditutup. Catatan waktu pada boarding pass menunjukkan waktu keberangkatan pesawat pukul 06.01 AM.
Sebuah pesan masuk mengabarkan keberangkatan pesawat tertunda karena kru melengkapi pemeriksaan keamanan sebelum keberangkatan. Keselamatan penumpang adalah prioritas maskapai. Pesawat diperkirakan tiba di bandara tujuan lebih lambat 30 menit.
"Your flight departed late because the crew was completing pre-departure safety checks. Your safety is our priority and we're sorry for the inconvenience. (Departed gate, taxiing to runway - estimated to arrive 30 minutes late," demikian pesan yang masuk untuk memberikan kepastian kepada penumpang.
Sebelum berangkat, petugas bandara melakukan proses de-icing untuk merontokkan tumpukan salju di badan pesawat. Sebuah truk menyemprotkan cairan berwarna oranye dengan tekanan tinggi ke permukaan pesawat. Salju yang menempel pun mulai meleleh dan terlepas dari badan pesawat.

Pencairan es atau salju dilakukan sebelum pesawat lepas landas. Salju atau yang menumpuk memiliki dampak yang sangat besar pada aerodinamika pesawat.
Masalah tumpukan salju di badan pesawat sudah beres. Namun, pesawat tak buru-buru langsung ke landasan pacu. Masih ada proses anti-icing.
Truk lain yang juga berwarna kuning lalu mendekati pesawat. Pipa penyemprot bertekanan tinggi dari truk itu mengeluarkan cairan berwarna hijau. Cairannya pekat dan melekat di badan dan sayap pesawat.

Selang beberapa menit setelah proses de-icing dan anti-icing, pesawat pun bergerak menuju landasan pacu. "Alhamdulillah pesawat bisa berangkat. Semoga selamat sampai di bandara tujuan," kata Tison, seorang diaspora Indonesia yang juga hendak menuju San Francisco, pagi itu.
Pesawat pun terbang meninggalkan Bandara Denver yang memutih tertutup salju yang tebal. Kristal salju dari langit Denver, Colorado, masih turun cukup tebal.
"Ini momen tak terlupakan. Salju yang turun kadang romantic. Apalagi bagi yang pertama kali melihat salju. Tapi salju juga mendebarkan kalau sudah diiringi badai dan menghambat penerbangan," ujar Riko, diaspora Indonesia lainnya yang juga ikut di penerbangan itu.
Perasaan menjadi lebih lega setelah pesawat mengudara di langit California. Cuacanya cerah. Matahari bersinar cukup terik. Bentang alam California terlihat dari balik jendela pesawat di ketinggian.

Pesawat pun mendarat di Terminal 3 Bandar Udara Internasional San Fransisco (SFO) sekitar pukul 8.20 am waktu setempat. Telat 30 menit dari perkiraan awal kedatangan pesawat yakni pukul 07.50 am. Masih ada cukup banyak waktu untuk mempersiapkan perjalanan selanjutnya. (*)