"Tentukan memunculkan persepsi di publik, apakah kasus ini murni penegakan hukum atau jangan-jangan kasus ini orderan, pesanan," cetusnya.
Ia melanjutkan, persepsi publik yang berkembang adalah bahwa penegakan hukum seringkali hanya menargetkan individu-individu tertentu atau kasus-kasus lama.
"Hanya menarget orang-orang tertentu. Menarget kasus-kasus lama, nah itu kita tidak mau pak," tutur pria asal Makassar ini.
Ini yang ia sebut sebagai masalah besar dalam sistem hukum, karena dapat mengarah pada anggapan bahwa hukum sedang digunakan untuk tujuan tertentu, bukan untuk mencari keadilan yang sejati.
"Karena yang kita takutkan adalah muncul persepsi di publik bahwa penegakan hukum ini selalu tendensius," tandasnya.
RL kemudian menegaskan bahwa ia percaya Jaksa Agung akan menjaga keadilan dalam penegakan hukum.
Ia berharap, pihak berwenang dapat memurnikan proses hukum ini, agar tidak ada keraguan di masyarakat tentang niat dan tujuan hukum yang dijalankan.
"Saya percaya pak Jaksa Agung pasti selalu meluruskan dan memurnikan penegakan hukum," kuncinya.
(Muhsin/fajar)