FAJAR.CO.ID, TAKALAR -- Oknum anggota Satuan Brimob Polda Sulsel, Bripda NS, dilaporkan ke Provos atas dugaan pengeroyokan terhadap seorang pemuda berinisial Andi Bintang Parawansyah (20).
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Bilabilanya, Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, pada Jumat (15/11/2024).
Dugaan pengeroyokan tersebut diduga dilakukan oleh Bripda NS bersama kerabatnya, Daeng Annung, yang merupakan tantenya.
Korban Andi Bintang dikabarkan mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh akibat pemukulan dan cakaran.
Keluarga korban, AS, mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula dari masalah hubungan asmara antara adik perempuan Andi Bintang berinisial AI dan adik Bripda NS.
Menurut adat setempat, kata AS, hubungan tersebut dianggap melanggar aturan.
"Kan di Cikoang itu ada namanya Karaeng, adeknya yang Brimob ini tidak bisa kawin (menikah) atau pacaran sama adik Andi Bintang. Adat kami di sini toh. Masalah siri' istilahnya orang Makassar kan," ujar AS kepada fajar.co.id, Selasa (19/11/2024).
Lanjut AS, saat Andi Bintang mencoba menginterogasi AI yang bersama pacarnya di sekolah, berujung pada pertengkaran fisik.
Situasi semakin memanas ketika Bripda NS datang ke rumah korban Andi Bintang dan diduga langsung menyerang.
"Jadi langsung datang ke rumah dan pukul Andi Bintang ini. Banyak orang, termasuk Tante, neneknya yang Brimob ini datang semua ke sana," tukasnya.
Meskipun sudah ada upaya melerai dari kerabat lainnya, termasuk seorang anggota TNI, AS menuturkan bahwa NS tetap melakukan aksi tidak terpujinya.
"Yang mengeroyok, NS sama tantenya, Daeng Annung. Bahkan ada omnya yang TNI AD sudah kasih tahu, lerai begitu, jangan kau anggota. Tapi dia tetap mengamuk," ungkapnya.
Akibat insiden tersebut, Andi Bintang mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya. Seperti luka di pelipis kiri, dada, dan tangan.
"Ada visumnya Andi Bintang waktu dicakar-cakar sama tantenya yang Brimob. Jadi lebam di pelipis kiri sama dada kiri, ini bekas tonjokan sama tendangan. Kalau yang bekas cakaran di tangan sebelah kanan," terangnya.
Kata AS, ia mewakili keluarganya sangat menyayangkan aksi tidak terpuji NS. Mengingat ia merupakan seorang aparat.
"Cuma kami persoalkan ini yang Brimob kenapa kamu datang ke rumahnya orang, langsung pukul anaknya orang. Harusnya sebagai penegak hukum, bicarakan baik-baik," tandasnya.
Karena merasa tidak terima atas pengeroyokan tersebut, ia menyebut bahwa NS dan tantenya telah dilapor ke Polres Takalar. Khusus NS, ia juga dilaporkan di Provos Sat Brimob Polda Sulsel.
"Sudah ada laporannya di Polres sama KS Tubun. Harapannya, mudah-mudahan bisa hukum bertindak secara adil. Paling tidak, kita sesuai SOP lah bagaimana. Kita serahkan semuanya," kuncinya.
Sementara itu, Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto yang dikonfirmasi baru akan melakukan pengecekan terkait laporan tersebut.
"Nanti kami cros cek, terimakasih infonya," singkat Heru. (Muhsin/Fajar)