Beberapa kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau penyakit jantung, dapat memperburuk sesak napas saat hamil. Kondisi-kondisi ini dapat membuat saluran pernapasan menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami peradangan. Selain itu, perubahan hormonal selama kehamilan juga dapat memicu kambuhnya penyakit-penyakit ini.
Selain itu, kondisi medis yang baru muncul selama kehamilan, seperti anemia atau preeklampsia, juga dapat menyebabkan sesak napas. Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah yang dapat mengurangi pasokan oksigen ke tubuh. Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ, termasuk ginjal. Preeklampsia dapat menyebabkan pembengkakan pada paru-paru dan membuat pernapasan menjadi sulit.
Tips Mengatasi Sesak Napas Saat Hamil
Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat sesak napas, ibu hamil dapat mencoba beberapa tips berikut:
1. Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan mengurangi gejala sesak napas. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam. Saat tidur, pilih posisi yang nyaman, misalnya miring ke kiri dengan menggunakan bantal penyangga untuk menopang perut dan punggung.
Posisi ini membantu mengurangi tekanan pada diafragma dan meningkatkan sirkulasi darah ke janin. Selain itu, hindari tidur tengkurap atau telentang karena dapat memperparah sesak napas.
Selain tidur malam, sempatkan waktu untuk beristirahat sejenak di siang hari, terutama jika merasa lelah atau sesak napas. Istirahat singkat dapat membantu tubuh memulihkan energi dan mengurangi stres.