FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, menyoroti permintaan maaf Gus Miftah terkait hinaan yang dilontarkannya kepada penjual es teh beberapa waktu lalu.
Dikatakan Teddy, permintaan maaf baru dilakukan Gus Miftah pada 4 Desember 2024, setelah insiden penghinaan yang terjadi pada 20 November 2024.
"Miftah memaki dan menghina itu dilakukan pada tanggal 20 November 2024. Dia baru meminta maaf setelah ditegur oleh Seskab," ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TeddGus (4/12/2024).
Melihat fakta tersebut, Teddy melihat bahwa Gus Miftah sebelumnya menganggap apa yang dilakukannya tersebut terbilang sepele.
"Artinya selama dua minggu setelah kejadian, Miftah menganggap yang dia lakukan itu nyeleneh dan keren, bukan tindakan biadab," cetusnya.
Menurut Teddy, jika Gus Miftah benar-benar merasa apa yang dilakukannya salah, dia seharusnya langsung meminta maaf pada hari itu atau keesokan harinya.
"Kalau dia rasa itu biadab, saat itu juga atau esok harinya dia akan meminta maaf. Tapi ini tidak," Teddy menuturkan.
Teddy juga mengkritik cara Gus Miftah meminta maaf yang dinilai tidak tulus.
"Cara dia meminta maaf juga masih tengil dan sok asik sama yang lebih tua," imbuhnya.
Ia mengungkapkan bahwa Gus Miftah terkesan sok asik dan tengil saat meminta maaf, terutama dalam interaksinya dengan orang yang lebih tua.
"Yang lebih tua dirangkul, lalu ditarik-tarik. Posisinya masih tetap tengil dan sok asik," tandasnya.
Teddy bilang, permintaan maaf Gus Miftah bukanlah karena rasa bersalah atas tindakannya, tetapi lebih karena alasan untuk menghindari masalah yang bisa memengaruhi posisi jabatannya.
"Miftah meminta maaf bukan karena merasa bersalah atas tindakannya, tapi karena tidak mau bermasalah dengan jabatannya," kuncinya.
Sebelumnya, Pendakwah Gus Miftah kembali menjadi sorotan usai videonya dalam sebuah pengajian viral di media sosial.
Dalam video tersebut, ia dianggap mempermalukan seorang pedagang kecil yang berada di tengah-tengah jamaah.
Momen kontroversial ini diunggah oleh akun Instagram @wkwkmedsos.
Dalam video tersebut, terlihat seorang penjual es teh dan air mineral berdiri di antara jamaah pengajian.
Gus Miftah kemudian mengarahkan pertanyaan kepada pedagang tersebut.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual (goblok,red)," ujar Gus Miftah, yang langsung mengundang sorakan dari jamaah.
Pendakwah yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden ini melanjutkan komentarnya dengan meminta pedagang itu kembali berjualan dan menerima nasib jika dagangannya tidak laku.
"Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," tukasnya.
Gus Miftah kemudian bercerita tentang doa yang berbeda antara penjual es teh dan bakso terkait cuaca.
Ia menjelaskan bahwa meskipun doa tidak terkabul sesuai harapan, ada hikmah di baliknya.
"Kira-kira kalau hari itu adem? berarti doa tukang es diijabah nggak? ya diijabah dalam bentuk lain es nggak laku tapi badan sehat, pulang-pulang istri hamil," tuturnya.
Namun, komentar bernada candaan tersebut menuai kritik tajam dari warganet. Banyak yang menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas dan mempermalukan pedagang kecil di depan umum.
(Muhsin/fajar)