FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Produk kecantikan seperti pewarna rambut dan catokan rambut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas banyak orang.
Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran mengenai dampak penggunaan produk ini terhadap kesehatan, terutama risiko kanker payudara. Apa kata penelitian? Berikut penjelasannya.
Benarkah Produk Rambut Berbahaya?
Keamanan produk kecantikan terus menjadi sorotan, terutama karena bahan kimia yang digunakan dalam pewarna rambut permanen dan pelurus rambut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH), penggunaan produk ini dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, meskipun tingkat risikonya berbeda-beda untuk setiap individu.
Temuan Penting dari Penelitian
Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer melibatkan 46.709 wanita dari Sister Study, sebuah studi jangka panjang yang fokus pada perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara.
Pewarna Rambut Permanen: Wanita yang menggunakan pewarna rambut permanen memiliki risiko 9% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan yang tidak menggunakan.
Risiko ini lebih besar pada wanita Afrika-Amerika, yaitu hingga 60% lebih tinggi, dibandingkan wanita kulit putih yang mengalami peningkatan risiko sebesar 8%.
Pelurus Rambut Kimia: Wanita yang menggunakan pelurus rambut setiap lima hingga delapan minggu memiliki risiko 30% lebih tinggi terkena kanker payudara.
Risiko ini terjadi pada semua ras, tetapi wanita Afrika-Amerika cenderung lebih sering menggunakan produk ini.
Produk rambut seperti pewarna dan pelurus kimia mengandung zat berbahaya, antara lain:
Senyawa Pengganggu Endokrin (Endocrine-Disrupting Compounds/EDC): Zat ini dapat mengganggu sistem hormon tubuh, meniru atau menghalangi fungsi hormon, sehingga berpotensi menyebabkan kanker.
Karsinogen: Zat yang dapat merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Selain produk kecantikan, ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara, yaitu:
- Faktor yang Tidak Dapat Diubah:
• Usia, terutama setelah 50 tahun.
• Riwayat keluarga dengan kanker payudara.
• Mutasi genetik seperti BRCA1 dan BRCA2.
• Menstruasi dini atau menopause terlambat. - Faktor Gaya Hidup:
• Berat badan berlebih setelah menopause.
• Konsumsi alkohol berlebihan.
• Pola makan tidak sehat dan kurang olahraga.
Gejala Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai
Mengenali tanda-tanda awal kanker payudara sangat penting untuk deteksi dini. Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:
• Benjolan baru di payudara atau ketiak.
• Perubahan bentuk, ukuran, atau tekstur payudara.
• Perubahan pada puting, seperti masuk ke dalam atau keluar cairan tidak wajar.
• Kulit payudara yang berubah, seperti kemerahan atau menyerupai kulit jeruk.
Langkah Bijak untuk Melindungi Diri
Untuk menjaga kesehatan tanpa harus meninggalkan rutinitas kecantikan, berikut tips yang bisa dilakukan:
• Gunakan produk rambut yang berbahan alami atau memiliki sertifikasi aman.
• Kurangi frekuensi penggunaan pewarna atau pelurus rambut.
• Lakukan pemeriksaan payudara secara rutin, baik sendiri maupun dengan bantuan dokter.
• Terapkan pola hidup sehat dengan makan bergizi, olahraga teratur, dan cukup istirahat.
Walaupun penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan produk rambut tertentu dengan peningkatan risiko kanker payudara, penting untuk diingat bahwa risiko ini bersifat relatif dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Dengan memilih produk yang aman dan menjalani gaya hidup sehat, Anda tetap dapat tampil menawan tanpa mengorbankan kesehatan. (Wahyuni/Fajar)