Mesin Pencetak Uang Palsu di UIN Makassar Ternyata Didatangkan dari China

  • Bagikan
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan saat menampilkan barang bukti (Foto: Muhsin/fajar)

Polisi juga tengah memburu beberapa tersangka lain yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

"DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa," lanjutnya.

Orang nomor satu di Mapolda Sulsel ini menyebutkan, penggerebekan di dua lokasi menghasilkan temuan barang bukti yang luar biasa banyak.

"Barang bukti cukup banyak termasuk hasil penjualan juga jadi tentu saja kalau sudah hasilnya akan kita terapkan dengan TPPU juga, terhadap tersangka utama," terangnya.

Seperti, ditemukan 4.554 lembar uang pecahan Rp100 ribu emisi 2016. Selain itu, ada uang palsu dalam mata uang asing seperti 5.000 Won Korea dan 500 Dong Vietnam.

"Ada juga barang bukti yang nilainya triliun, contoh mata uang rupiah emisi 2016 sebanyak 4554 lembar pecahan 100 ribu kemudian mata uang emisi 99 sebanyak 6 lembar 100 ribu, juga ada 234 lembar pecahan 100 ribu dan belum terpotong," Yudhi menuturkan.

Tambahnya, terdapat juga lembaran yang belum dipotong. Selain itu, pihaknya juga mengamankan mata uang Korea satu lembar sebesar 5000 won, ada mata uang Vietnam sebanyak 111 lembar sebanyak 500 dong.

"Ada mata uang rupiah dua lembar dengan pecahan mata uang Rp100 ribu emisi 2016 sebanyak 234 lembar," bebernya.

Yang lebih mengejutkan, polisi juga menyita fotokopi sertifikat deposito Bank Indonesia senilai Rp45 triliun dan satu lembar Surat Berharga Negara (SBN) bernilai Rp700 triliun.

"Ada satu lembar kertas fotokopi sertifikat of deposit BI nilainya 45 triliun juga ada satu lembar kertas surat berharga negara (SBN) senilai Rp700 triliun," jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan