FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Empat hari tanpa bantuan, warga RT 2 Blok 8 Perumnas Antang kini bisa bernapas lega, Senin (23/12/2024).
Mereka yang sebelumnya mengeluhkan tidak terdatanya sebagai pengungsi akhirnya mendapatkan perhatian.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib bersama rombongan turun langsung ke lokasi untuk menyerahkan bantuan. Wajah lelah warga yang telah berjibaku dengan banjir kini sedikit sumringah.
Ngajib dan tim membawa harapan dalam bentuk ratusan karung beras dan dus air minum. Bukan hanya itu, sebelumnya mereka juga telah menyalurkan bantuan berupa mi instan.
“Kita memberikan bantuan berupa 200 karung beras dan 500 dus air minum. Sebelumnya, kami juga telah menyalurkan 300 dus Indomi,” ujar Ngajib di sela-sela penyaluran bantuan.
Langit Makassar yang masih gelap karena hujan menambah dramatis suasana. Air yang sempat surut kembali naik, membuat warga harus terus berjaga-jaga.
Beberapa masih bertahan di lantai dua rumah mereka, enggan meninggalkan harta benda yang tersisa.
Namun Ngajib mengimbau agar warga yang masih bertahan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
“Kami terus menghimbau warga, khususnya yang masih bertahan di rumah, untuk bersedia dievakuasi ke tempat pengungsian. Ini demi keselamatan mereka,” tandasnya.
Kondisi di RT 2 Blok 8 memang memprihatinkan. Banyak warga yang tidak terdata sebagai pengungsi resmi memilih bertahan dengan tenda seadanya.
Tanpa dapur umum dan akses bantuan yang memadai, mereka harus mengandalkan solidaritas sesama warga.
Namun, kedatangan Kapolrestabes Makassar membawa secercah harapan. Warga mulai percaya, mereka tidak lagi dilupakan.
Banjir yang terus menggenangi kawasan ini diperkirakan belum surut dalam waktu dekat, tetapi perhatian dan bantuan seperti ini memberi kekuatan untuk bertahan.
Sekadar diketahui, sebelum menyalurkan bantuan di blok 8 Perumnas Antang, Ngajib dan rombongannya menyambangi korban banjir di Jalan Ketimbang, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya terlebih dahulu.
Sebelumnya, di Blok 8 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, banjir masih menggenangi kawasan ini hingga hari keempat.
Namun, tidak semua warga menikmati bantuan yang dijanjikan. Di RT 2, 48 kepala keluarga (KK) bertahan di tengah kondisi sulit dengan fasilitas seadanya.
Basir (50), salah satu warga yang ditemui di lokasi memilih untuk tetap di lokasi demi membantu tetangganya.
Dengan nada penuh keprihatinan, ia menceritakan bagaimana bantuan yang datang hanya sampai ke Masjid.
"Ada bantuan, tapi cuma sampai di Masjid. Alasannya RT bilang yang terdaftar di atas hanya delapan KK, padahal di sini ada 48 KK yang terdampak," kata Basir sambil menunjukkan tenda sederhana yang ia dirikan sendiri.
Sebagian warga memilih mengungsi ke tempat indekos, namun banyak juga yang tetap bertahan di rumah.
Mereka khawatir akan potensi pencurian, terutama kendaraan yang terparkir di sekitar rumah.
"Kalau malam, kita harus berjaga. Jangan sampai ada yang kehilangan," jelas Basir.
Bagi mereka yang tetap tinggal di lokasi, tenda seadanya menjadi satu-satunya tempat berlindung.
"Belum ada bantuan yang masuk ke sini. Sudah empat hari kami menunggu, tapi tetap tidak ada," tambah Basir. (Muhsin/fajar)