Adekamwa - Humas Politeknik STIA LAN Makassar
PERUBAHAN teknologi ibarat gelombang pasang yang tak terbendung. Sama seperti kita perlu belajar berenang untuk menghadapi ombak, kita juga perlu mengasah kemampuan literasi digital untuk berselancar di lautan informasi yang tak berujung. Seiring dengan laju inovasi yang tak terhentikan, perubahan teknologi kini berlangsung dengan sangat cepat.
Penulis membayangkan, hanya dalam satu dekade terakhir, ponsel pintar telah berubah dari sekadar alat komunikasi menjadi asisten pribadi berbasis AI. Lalu, bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi percepatan yang jauh lebih masif? Perubahan teknologi yang begitu cepat membawa serta berbagai peluang dan tantangan baru.
Laporan Digital News Report 2023 yang disusun oleh Nic Newman mengungkapkan bahwa pola konsumsi berita telah bergeser, di mana hanya 22% responden yang mengakses berita melalui situs web atau aplikasi media. Sebagian besar pengguna lebih memilih jalur "pintu samping" melalui media sosial, mesin pencari, dan agregator berita (Newman, 2023). Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi bergantung pada media arus utama, melainkan lebih terpapar pada konten-konten yang disesuaikan dengan preferensi pribadi mereka.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan paparan terhadap disinformasi. Oleh karena itu, literasi digital bukan sekadar kemampuan membaca dan memahami berita, tetapi juga mencakup kecakapan mengevaluasi sumber informasi serta memanfaatkan teknologi secara bijak agar tidak terjebak dalam bias informasi.