Cerita Udin, 12 Tahun Hidup Bersama Banjir di Makassar

  • Bagikan
Warga blok 8 Perumnas Antang, Udin (54), saat kembali ke rumahnya menggunakan perahu karet (Foto: Muhsin/fajar)

Meski begitu, warga berharap solusi nyata dari pemerintah untuk mengatasi banjir yang terus berulang.

Penanganan tanggul yang dibobol menjadi salah satu langkah yang dinantikan agar mereka bisa menjalani hidup tanpa ancaman genangan air setiap tahun.

"Satu-satunya solusi ini, tidak ada jalan lain kecuali ditanggul," kuncinya.

Sebelumnya diberitakan, hingga hari keempat bencana banjir yang menimpa Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, posko pengungsian masih dipadati warga.

Pantauan fajar.co.id pada Senin (23/12/2024), dua blok di Perumnas Antang itu masih bagaikan lautan. Rumah-rumah warga nyaris tenggelam.

Camat Manggala Andi Eldi Indra Malka mengatakan, hingga Senin petang ketinggian air masih pada posisi 1,5 meter.

"Ketinggian air, untuk saat ini ketinggian air masih satu meter lebih," ujar Andi Eldi kepada awak media.

Merespons kondisi yang masih memprihatinkan, Andi Eldi mengatakan pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder.

"Baik dari Pemkot, Polrestabes, Dandim, serta SKPD yang ada berbaur membantu masyarakat kami yang terdampak banjir di blok 10 maupun blok 8," sebutnya.

Dikatakan Andi Eldi, total pengungsi yang terbagi di 15 posko itu berjumlah 1045 orang.

"Saat ini ada 1045 orang dari 305 KK, terbagi di 15 tempat pengungsian rata-rata Masjid," tukasnya.

Meskipun belum ada perubahan signifikan, Andi Eldi optimis air akan cepat surut. Hal itu dipertegas oleh kondisi cuaca yang terbilang cukup cerah.

"Kami lihat hari ini, di Selasa (besok) itu matahari mudah-mudahan mendakan berangsur pulihnya banjir tersebut," imbuhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan