Warga Bongkar Jejak Uang Palsu di Sekitar Rumah ASS

  • Bagikan
Rumah megah ASS di Jalan Sunu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. (Foto: Muhsin/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Menjadi buronan pihak kepolisian usai diduga bagian dari otak produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, kediaman ASS tampak sepi.

Pantauan fajar.co.id di kediaman ASS, Jalan Sunu, Kecamatan Tallo, pagar rumah berukuran besar itu tertutup rapat.

Bangunan rumahnya terlihat berdiri megah dengan warna krem netral yang mendominasi, dilengkapi atap segitiga yang tinggi.

Rumah tersebut dikelilingi oleh pagar beton tinggi yang dirancang untuk menjaga privasi dan keamanan penghuni.

Namun, kondisi pagar tampak menunjukkan tanda-tanda usia, dengan beberapa bagian terlihat berlumut dan memerlukan perawatan.

Hanya ada seorang pria yang diduga penjaga rumah keluar masuk pada Selasa (24/12/2024) petang. Saat masuk kembali, ia lalu menutup rapat pagar rumah.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa dirinya terakhir kali melihat ASS sekitar satu bulan lalu.

"Adami mungkin satu bulan tidak kulihat. Itu napalesangi (dia buka) nomor rumahnya (setelah Polisi melakukan penggerebekan)," ujar emak-emak itu sembari sesekali membenarkan jilbabnya.

Ia pun mengaku kaget setelah heboh kabar yang menyebut bahwa ASS diduga sebagai salah satu otak dari produksi uang palsu secara besar-besaran itu.

"Di handphone pi (tersebar) baru ditahu. Saya kaget," tukasnya.

Kata emak-emak itu, sebelum heboh rumah ASS digerebek polisi, di sekitar Jalan Sunu beberapa kios kelontong hingga pedagang kaki lima mendapati uang palsu.

"Warung-warung lain ji di bagian sana (sambil menunjuk ke arah kiri). Ada pernah nadapat, uang Rp100 ribu. Ada itu warung tertutup. Ini juga penjual mie yang di depan rumahnya juga pernah dapat satu kali," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan menegaskan, saat ini pihaknya sedang gencar melakukan pengejaran terhadap tiga orang yang diduga pemodal dalam kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Seperti diketahui, dari ketiga orang yang telah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO), salah satunya berinisial ASS.

ASS diketahui sempat ingin mencalonkan diri sebagai wali kota Makassar pada tahun 2013 dan memiliki niat untuk maju dalam pilgub Sulsel 2024.

"Sekarang masih dalam proses penyidikan untuk pengembangan berikutnya. Harus kita proses, masih dalam proses penyidikan yang dilaksanakan oleh Polres Gowa," ujar Yudhi, Sabtu (21/12/2024).

Jenderal dengan dua bintang emas di pundaknya ini bilang, saat ini personel Satreskrim Polres Gowa sedang mengejar pelaku ke tempat persembunyian.

Maka dari itu, dia menegaskan bahwa ketiga pelaku tersebut akan tertangkap dalam waktu dekat.

"Masih dikejar oleh anggota kita ke tempat pelariannya. Jangan sampai kita kasih tahu (tempatnya) nanti kabur. Yang jelas pasti itu kita akan tangkap," tandasnya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan