FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sebuah aksi toleransi yang luar biasa terjadi di Makassar ketika malam perayaan Natal bagi umat Kristiani.
Saat area parkir Gereja Katolik Paroki Maria Ratu Rosari penuh, Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) milik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel membuka halamannya untuk digunakan sebagai tempat parkir kendaraan jemaat gereja.
Hal ini diungkapkan salah satu akun dalam Instagram Storynya dengan menandai akun Muhammadiyah Sulsel.
Seperti diketahui, Gereja tersebut berdiri tidak jauh dari Pusat Dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
“Jemaat gereja memadati parkiran gedung Muhammadiyah. Level toleransi organisasi ini bukan lagi pada tataran kata-kata,” tulisnya dikutip pada Jumat (27/12/2024).
Sikap toleransi yang diperlihatkan Muhammadiyah tidak berhenti sampai di situ.
Seperti yang diunggah akun Instagram @felixfidelsebastian, Muhammadiyah kembali hadir saat sebuah gereja mengalami kebanjiran.
Dalam unggahannya, Felix bercerita bagaimana jemaat gereja yang awalnya kebingungan karena tak bisa masuk ke gereja akhirnya mendapatkan bantuan tak terduga dari Muhammadiyah.
Menurut Felix, situasi bermula ketika gereja tergenang banjir, dan upaya menghubungi layanan darurat 112 tidak membuahkan hasil.
“Sudah telepon 112 untuk minta tolong sedot airnya, tapi tidak ada respons. Polisi yang berjaga di gereja kami pun bingung,” ungkap Felix.
Namun, satpam Muhammadiyah segera menghubungi kepala sekolah Muhammadiyah di dekat gereja. Hanya dalam waktu 20 menit, kepala sekolah tiba di lokasi.
Kepala Sekolah pun langsung mengizinkan jemaat gereja menggunakan halaman sekolahnya untuk melanjutkan ibadah.
"Malam Natal, meskipun dalam kondisi gelap karena mati lampu, ibadah kami berjalan lancar. Terima kasih kepada pihak Muhammadiyah," tandasnya.
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Hadi Saputra, mengatakan bahwa selama ini pihaknya memiliki hubungan baik dengan pihak gereja.
"Hubungan baik ini telah berlangsung cukup lama," ujar Hadi kepada fajar.co.id, Jumat (27/12/2024).
Dikatakan Hadi, Muhammadiyah Sulsel selalu berupaya menunjukkan toleransi dan semangat Islam berkemajuan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Salah satu contohnya adalah dengan berbagi tempat parkir di Pusat Dakwah Muhammadiyah untuk jemaah gereja yang ada di sekitar kantor kami," tandasnya.
Hadi bilang, apa yang dilakukan Muhammadiyah bisa menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih untuk menjaga kerukunan beragama.
"Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh kecil bagaimana toleransi dapat dijalankan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, tanpa mengurangi prinsip-prinsip keagamaan masing-masing," kuncinya. (Muhsin/Fajar)