FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Nama Hedy Lamarr kembali menjadi perbincangan hangat setelah sebuah unggahan di grup Facebook DYK, FACTS & THREADS memaparkan kontribusi besar Lamarr di dunia teknologi.
Admin grup tersebut menyoroti bahwa Hedy Lamarr kurang mendapat apresiasi atas penemuannya karena lebih dikenal sebagai aktris cantik pada masanya.
"Sayangnya, orang-orang justru kurang mengapresiasi penemuannya dalam bidang teknologi dan malah memuji kecantikannya yang membuat ia merasa kecewa," tulisnya dikutip pada Jumat (27/12/2024).
Disebutkan pada narasi unggahan tersebut, setelah meninggal nama Lamarr baru masuk dalam daftar penemu berpengaruh yang dianugerahi oleh National Inventors Hall of Fame.
Teknologi yang ditemukan Lamarr awalnya dirancang untuk membantu Sekutu menghindari pelacakan sinyal radio oleh Nazi dalam Perang Dunia II.
Namun, pengakuan atas penemuannya baru datang pada tahun 1990-an, beberapa dekade setelah masa kejayaannya di layar perak.
"Hedy Lamarr sang penemu teknologi pengendali jarak jauh yang digunakan untuk Perang Dunia II dan menjadi cikal bakal penemuan WiFi, Bluetooth, dan GPS," terangnya.
Dilansir dari Wikipedia, Hedy Lamarr, lahir sebagai Hedwig Eva Maria Kiesler pada 9 November 1914 di Austria, adalah seorang aktris besar Hollywood, produser film, matematikawan, sekaligus penemu.
Kariernya yang gemilang di industri hiburan berlangsung selama 28 tahun, termasuk membintangi 30 film di Zaman Keemasan MGM. Namun, warisannya jauh melampaui dunia film.
Di balik kecantikannya yang memukau, Lamarr adalah seorang jenius yang menemukan teknologi spektrum sebar dengan perpindahan frekuensi (frequency-hopping spread spectrum).
Penemuan ini menjadi dasar dari teknologi modern seperti WiFi, Bluetooth, dan GPS.
Hedy Lamarr mulai menarik perhatian dunia melalui perannya dalam film kontroversial Ecstasy karya Gustav Machatý, yang menampilkan adegan-adegan berani untuk masa konservatif kala itu.
Namun, bakatnya tidak terbatas pada seni peran. Berkolaborasi dengan komponis George Antheil, Lamarr menciptakan sebuah teknologi yang dirancang untuk mengamankan komunikasi nirkabel di era Perang Dunia II, yang kemudian diakui dunia jauh setelah ia wafat pada 19 Januari 2000.
Atas kontribusinya yang luar biasa, nama Hedy Lamarr diabadikan dalam National Inventors Hall of Fame, meski selama hidupnya ia merasa kurang dihargai karena banyak orang lebih fokus pada kecantikannya daripada inovasinya.
(Muhsin/fajar)