Belanja Impulsif Pemicu Gaji hanya Numpang Lewat

  • Bagikan
Belanja online

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Impulsive buying atau Belanja impulsif merupakan salah satu tindakan membeli barang atau jasa secara tiba-tiba, tanpa perencanaan matang, dan tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang.

Kegiatan ini seringkali didorong oleh emosi, seperti stres, bosan, atau perasaan senang yang berlebihan.

Tidak heran jika para pekerja ataupun muda mudi mengeluhkan setiap gaji yang hanya lewat saja, ini karena adanya kegiatan belanja yang terjadi secara tiba-tiba tanpa sadar penih akan dampaknya.

Belanja implusif cenderung lebih sering dilakukan perempuan dibanding laki-laki, karena proses ini bisa dilakukan tanpa meninggalkan rumah atau hanya dengan mengakses platform online.

Adapun faktor pendorong untuk berbelanja impulsive berdasarkah hasil riset, dimana menunjukkan bahwa 48% orang yang rutin berbelanja online menemukan promo dan informasi diskon dari iklan yang tayang di platform over-the-top (OTT). Bahkan tanpa disadari kegiatan menonton film atau serial pun bisa menjadi faktor pendorong baru untuk berbelanja.

Salah satu kunci untuk mencegah belanja impulsif, yaitu dianjurkan untuk membuat perencanaan keuangan yang matang. Dengan memisahkan anggaran berdasarkan kelompokk prioritas berbagai hal-hal esensial, kemudian mengikuti rencana tersebut dengan disiplin sehingga sulit untuk melakukan impulsive buying.

Membuat anggaran untuk alokasi harian, mingguan, hingga tahunan juga membantu Anda bisa melacak pengeluaran dan mengevaluasi keuangan secara berkala.

Selain itu, pisahkan budget berdasarkan Kebutuhan dan Keinginan. Kebutuhan harus menjadi prioritas karena akan mengganggu kehidupan Anda jika tidak dipenuhi. Tanamkan bahwa kebiasaan impulsif berkedok ‘self-reward’ dapat menyusahkan diri sendiri.

Penting untuk digaris bawahi baha dampak finansial dari impulsive buying dan perilaku konsumtif bisa menyebabkan terhambatnya aliran kas dan utang konsumtif. Jika terjadi risiko pada kondisi ini, maka beban finansial yang harus ditanggung juga akan sangat berat.

Dengan mengalokasikan pendapatan untuk dana darurat dan asuransi, maka akan membantu melindungi finansial saat risiko kehidupan terjadi. Karena amat sangat penting untuk perhatian terhadap kebutuhan saat ini dan di masa depan agar kesejahteraan terjaga dan terpelihara dengan baik.

Untuk menghindari belanja impulsif, yaitu dengan membuat daftar barang yang ingin dibeli, memprioritaskan pembelian barang yang memang sedang dibutuhkan daripada sedang diinginkan, dan mengalokasikan pendapatan ke tabungan dan investasi. (Besse Arma/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan