Kapolda Sulsel Janji Segera Ungkap Penembakan Pengacara di Bone

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dusun Limpoe, Desa Pattuku, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, digemparkan oleh insiden tragis di malam pergantian tahun.

Rudy S Gani, seorang pengacara, menjadi korban penembakan misterius di kediamannya saat makan malam bersama keluarga.

Insiden ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga mencederai dunia advokat yang memandang kejadian ini sebagai serangan terhadap profesi hukum.

Waktu menunjukkan pukul 20.30 WITA ketika suara letusan terdengar di area rumah Rudy. Keluarga yang sedang menikmati makan malam terkejut.

Rudy tersungkur, tertembak tepat di bawah mata kanannya. Suasana bahagia malam tahun baru berubah menjadi duka mendalam.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, langsung memberikan perhatian khusus atas kasus ini.

Tim gabungan dari Polda Sulsel dan Polres Bone dikerahkan ke lokasi kejadian untuk menyelidiki insiden yang menghilangkan nyawa seorang penegak hukum.

“Kami sudah membentuk tim gabungan untuk mendukung penyelidikan Polres Bone. Tim kami telah memeriksa lokasi dan mengumpulkan bukti-bukti,” ungkap Yudhi, Kamis (2/1/2025).

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan analisis laboratorium kriminalistik mengungkap bahwa peluru yang digunakan berjenis mimis slug dengan kaliber 8 mm, cocok dengan senjata jenis senapan angin PCP.

Hingga kini, polisi masih bekerja keras untuk mengungkap motif di balik aksi brutal tersebut. Kapolda Sulsel menyebut bahwa sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk keluarga korban.

"Motifnya masih belum jelas, tetapi kami terus menggali informasi dari saksi-saksi dan menganalisis barang bukti. Mohon doa restunya agar kasus ini segera terungkap," kata Yudhi kembali.

Puluhan pengacara dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Sulsel mendatangi Polda Sulsel untuk menyuarakan tuntutan mereka.

Bagi mereka, penembakan Rudy bukan hanya serangan terhadap individu, tetapi juga sebuah ancaman terhadap profesi hukum.

“Kami datang untuk meminta Kapolda Sulsel memberikan perhatian khusus. Kasus ini mencederai lembaga advokat,” ujar Saenal Abdi, Sekretaris BPH PERADI Gowa.

Bagi rekan sejawat Rudy, peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan.

“Kami kehilangan seorang rekan sejawat. Penegakan hukum harus dilakukan dengan tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegas Saenal.

Keluarga korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal. Sementara itu, masyarakat Dusun Limpoe masih dirundung rasa takut dan was-was, berharap keadilan segera ditegakkan.

Mereka menduga penembakan ini memiliki keterkaitan dengan kasus yang sedang didampingi Rudy sebelum kematiannya.

(Muhsin/fajar)

Keterangan: Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan saat menerima kunjungan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Sulsel (Foto: Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan