Jika jawaban pertanyaan itu tidak, ia mengaku bingung.
“Lalu apa yang mau kita perdebatkan kalau itu tidak ada, sama sekali tidak ada efeknya bagi hukum, bagi ekonomi, bagi negara ini?” pungkasnya.
Diketahui, OOCRP merilus daftar finalis "Person of the Year 2024" untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi. Dalam daftar tersebut, Jokowi masuk sebagai salah satu nama yang disebut sebagai pemimpin dunia paling korup.
Menanggapi itu Jokowi menegaskan bahwa saat ini banyak fitnah dan framing jahat yang beredar tanpa didukung oleh bukti yang jelas. Baginya, tuduhan semacam itu hanyalah upaya untuk merusak reputasinya melalui berbagai kendaraan politik atau organisasi.
"Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Orang bisa memakai kendaraan apapun lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, membuat framing jahat," cetus Jokowi.
Namun tak sedikit tokoh dan kalangan yang mengapresiasi rilis tersebut.
(Arya/Fajar)