Sederet Teori Menarik Deja Vu yang Jarang Diketahui

  • Bagikan
Ilustrasi ketika kita merasa pernah mengalami sesuatu yang baru (foto : freepik)

Mengapa Deja Vu Terjadi? Para ilmuwan percaya bahwa deja vu berhubungan dengan cara otak memproses memori. Otak kita kadang-kadang "menyambungkan titik-titik" pengalaman yang sebenarnya terpisah, menciptakan perasaan familiar yang membingungkan. Beberapa ahli juga menemukan hubungan antara deja vu dan aktivitas otak di area lobus temporal, yang berperan dalam memori dan persepsi.

Apakah Deja Vu Berbahaya? Meskipun deja vu terasa aneh, fenomena ini umumnya tidak berbahaya. Banyak orang mengalami deja vu tanpa tanda-tanda masalah kesehatan.

Namun, jika deja vu terjadi terlalu sering atau disertai gejala lain seperti kejang, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Fenomena lain yang mirip dengan Deja Vu, ada beberapa fenomena unik lain yang juga menarik untuk dipahami:

• Jamais Vu: Kebalikan dari deja vu, di mana kita merasa asing dengan sesuatu yang sebenarnya sangat familiar.
• Presque Vu: Perasaan hampir mengingat sesuatu, tetapi tidak bisa mengingatnya sepenuhnya, sering disebut sebagai "di ujung lidah."
• Deja Vecu: Sensasi bahwa kita pernah mengalami sesuatu dengan detail yang sama persis sebelumnya.
• Deja Rêvé: Perasaan bahwa kita sedang mengalami sesuatu yang pernah kita impikan sebelumnya.

Deja vu adalah fenomena yang cukup misterius namun menarik. Meskipun penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, fenomena ini memberikan gambaran tentang bagaimana otak kita bekerja dalam memproses memori dan pengalaman.

Jadi, jika kamu pernah merasa terjebak dalam pengalaman yang seolah-olah sudah terjadi, kamu tidak sendirian, itu hanya deja vu! (Wahyuni/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan