Polri Dinilai Perlu Reformasi Menyeluruh, Alasannya Masuk Akal

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, angkat bicara soal insiden penembakan di Tol Tangerang yang kembali mencoreng institusi Polri.

Islah menyebut berbagai kelalaian anggota Polri saat ini hanyalah puncak gunung es dari masalah yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun akibat fondasi yang tidak kokoh.

"Sudah saatnya Polri melakukan purifikasi, remaking of nobile officium, pemuliaan profesi secara menyeluruh," ujar Islah dalam keterangannya di aplikasi X @islah_bahrawi (3/1/2025).

Dikatakan Islah, pembenahan Polri tidak cukup hanya dengan pengawasan yang berujung sanksi terhadap anggota yang melanggar.

Islah menegaskan bahwa reformasi menyeluruh harus dilakukan, mulai dari sistem rekrutmen, pengembangan kapasitas (capacity building), metode kerja, hingga promosi jabatan yang berbasis merit system dan bukan spoil system.

Islah juga menggarisbawahi pentingnya keberadaan Polri dalam kehidupan masyarakat.

"Sebagai masyarakat sipil, tentu saja kami butuh Polri. Ketika kami membutuhkan perlindungan hukum, titik terdekatnya adalah polisi," katanya.

Ia menambahkan, kemuliaan profesi pemolisian sangat penting, terutama ketika masyarakat merasa terancam oleh tindak kejahatan.

"Kami yakin Polri masih bisa membenahi ini sepanjang dilakukan dengan niat luhur, dari hulu hingga ke hilir," tegasnya.

Namun, Islah juga mengingatkan bahwa jika reformasi tidak segera dilakukan, Polri akan terus menghadapi masalah yang sama.

"Jika tidak, Polri akan seterusnya melahirkan aksi subordinasi, kelalaian (omission), dan pembangkangan (disobedience) dari para anggotanya,” ujarnya mengutip pandangan dari literatur yang ia baca.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan