Partisipasi masyarakat dan UMKM menjadi elemen kunci keberhasilan program ini. Saat ini, 140 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok program MBG, dengan ribuan lainnya dalam proses evaluasi. Pemerintah menjamin tidak ada biaya dalam proses pendaftaran mitra kerja, dan informasi lengkap dapat diakses melalui situs resmi bgn.go.id.
Dengan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025, program ini dirancang untuk menjangkau tiga juta penerima manfaat dalam tiga bulan pertama, termasuk balita, santri, siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan menyusui. Angka tersebut akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada 2029.
"Program MBG bukan hanya untuk penerima manfaat, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi yang luar biasa. Ini melibatkan petani, peternak, UMKM, koperasi, dan BUMDes dalam kolaborasi multisektor. Kita menuju Indonesia Emas 2045 dengan generasi unggul," pungkas Hasan. (bs-zak/fajar)