Relawan dan OC Kaligis Beberkan 5 Indikasi Kecurangan di Pilkada Muara Enim

  • Bagikan

OC menjelaskan indikasi kecurangan tersebut begitu kuat. Misalnya soal manipulasi hasil perhitungan suara yang terjadi pada 27 November, dimana kejadian mati lampu yang mendadak terjadi, mengubah secara signifikan perolehan suara Nasrun Umar-Lia Anggraeni. Termasuk juga soal sikap tidak netral penyelenggara pemilu di beberapa TPS yang melakukan pengarahan untuk memilih kandidat tertentu. Contohnya perolehan suara sekitar 99 persen yang berhasi didapat kandidat Edison-Sumarni di Lapas Muara Enim.

OC juga menuding Ketua KPU Muara Enim Rohani dan jajarannya juga melakukan penyalahgunaan wewenang dengan melakukan intervensi dan memanipulasi unggahan data Si Rekap. Sehingga perolehan suara HNU-LIA yang sebelumnya unggul, akhirnya berkurang secara signifikan.

"Bahwa fakta-fakta tersebut menunjukkan adanya kecurangan atau pelanggaran di dalam proses pelaksanaan pemilihan di Kabupaten Muara Enim yang berujung merusak proses demokrasi dan mempengaruhi hasil Pilkada. Kami yakin, berdasarkan survei sebelum pemungutan suara, HNU-LIA adalah pasangan terkuat. Namun, sejumlah insiden, seperti mati lampu, mengubah hasil signifikan," ucapnya di kantor Bawaslu Muara Enim.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan