FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Makan bergizi gratis (MBG) yang berlangsung sejak Senin (6/1/2025) lalu masih jadi pembahasan hangat di media sosial.
Pasalnya, sejumlah siswa yang mendapat kesempatan mencicipi makanan tampak polos mengakui tidak menyukai menu yang disajikan.
Berbagai keluhan juga disampaikan. Mulai dari tak ada susu, rasa makanan yang hambar sehingga tak disukai siswa turut mewarnai pelaksanaan MBG.
Video-video terkait hal itu juga masih berseliweran. Salah satunya diunggah akun pegiat media sosial bercentang biru di X, @PaltiWest2024.
"Anak-anak itu kalau ngomong jujur ga kayak buzzer dan jubir PCO2an.. Krisna kamu kalau besar pasti jadi anak hebat dan pemberani..🔥🔥🔥," tulisnya sembari membagikan video.
Dalam video itu, sang anak yang mencoba makanan mengaku tidak menyukai menu yang dibagikan. "Rasanya Aneh, kulitnya itu sangat keras bikin ga nafsu makan," kata sang anak dikutip Rabu (8/1/2025).
Sementara itu, pakar kebijakan publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Ihyani Malik, turut menanggapi program MBG.
Ihyani menilai, program tersebut layak diapresiasi, namun membutuhkan evaluasi dan penyesuaian agar implementasinya optimal di semua daerah.
Ihyani menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis, terutama terkait kesiapan infrastruktur dan anggaran.
Menurutnya, infrastruktur di banyak daerah, terutama di wilayah pelosok, belum memadai untuk mendukung distribusi bahan makanan secara merata.