Di belahan daerah Indit Timur, diberitakan Orang tua siswa penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan makanan yang dibagikan oleh penyedia dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Noelbaki beraroma tidak sedap dan diduga sudah basi.
"Iya betul (basi), ini anak saya dua orang itu kejadiannya di SDK Santo Yoseph Noelbaki," kata salah satu orangtua siswa, Vincen Missa kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/1)
Vincent mengaku mengetahui tentang makanan yang dibagi SPPG Noelbaki tersebut basi dari kedua anaknya yakni GM dan FM yang bersekolah di SDK St. Yoseph Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (7/1) malam.
Bahkan kata Vincent dari cerita anaknya bahwa ada siswa lain teman dari kedua anaknya sampai muntah dan menangis usai mengonsumsi makanan tersebut.
UMKM Mengeluh
Melalui Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura menegaskan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berasal dari APBN.
Hal ini disampaikan untuk menegaskan tidak ada dana swasta yang dilibatkan, meskipun program ini dilakukan dengan skema kerja sama dengan berbagai pihak.
Yang menjadi ketakutan pihak Vendor penyedia MBG ternyata sistem pembayaran yang dilakukan adalah tempo, bukan fresh money atau cash on carry. Hal ini diketahui dari satuan Kepala Chef Dapur Sehat Anak Bangsa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim Perdanakusuma, Jakarta TimurvJonie Kusumahadi.
Ia mengungkapkan anggaran produksi makan bergizi gratis (MBG) yang menggunakan sistem reimburse (penggantian dana). Sistem reimburse anggaran dilakukan seminggu sekali kepada Badan Gizi Nasional (BGN).