Saksi Bertambah, Tetapi Penyebab Kebakaran Disdik Makassar Belum Terungkap

  • Bagikan
Sisa-sisa kebakaran.

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana menyebut, pihaknya terus mendalami penyebab pasti kebakaran kantor Dinas Pendidikan (Disdik) kota Makassar.

Dikatakan Devi, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa tujuh saksi. Termasuk warga setempat yang melihat peristiwa tersebut.

"Sementara tujuh (diperiksa). Salah satu staf dan warga yang melihat, total staf lima, satu sekuriti satu warga yang melihat," ujar Devi, Selasa (14/1/2025).

Kata Devi, sejauh penyelidikan dilakukan, belum ada agenda pemanggilan terhadap Kepala Disdik kota Makassar, saat ini tim Labfor Polda Sulsel masih sementara melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Belum, kita fokus olah TKP, kita kolaborasi sama Labfor," tandasnya.

Devi bilang, pihaknya tidak mengamankan barang bukti berupaya dokumen karena ludes dilalap si jago merah.

"(Dokumen diamankan) Tidak ada, habis semua," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran yang melanda Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar hingga kini masih menyisakan misteri.

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (11/1/2025) dinihari itu telah menghanguskan sebagian besar bangunan kantor, termasuk dokumen-dokumen penting di dalamnya.

Hingga Senin (13/1/2025), pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab kebakaran.

Petugas Keamanan (Disdik) Kota Makassar, Aldi, yang berada di lokasi saat kejadian mengatakan, dirinya tidak memiliki rasa curiga.

"Ini juga yang ditanyakan pihak Kepolisian waktu diperiksa, (Aroma bensin) Tidak ada. Kalau masalah bau-bauan, waktu jam kantor saja kalau orang masak-masak di lantai dua, saya di sini, dicium," ujar Aldi saat ditemui di lokasi, Senin sore.

Diceritakan Aldi, posisi dirinya saat kebakaran sementara di dalam loket. Ia baru keluar ketika warga ramai berteriak meminta pertolongan.

"Saya tidak tahu awalnya, tiba-tiba besar api. Nanti saya lihat titik api saat di luar. Posisi saya itu malam di loket," sebutnya.

Ia membenarkan ada suara ledakan ketika kobaran api sementara melalap bagian-bagian gedung kantor. Hanya saja, Aldi emoh memastikan ledakan tersebut.

"Ledakan? Memang ada, satu kali. Ada memang mi mobil pemadam. Sementara menyemprot air. Saya juga kurang tahu apakah motor yang terbakar itu meletus, karena ada tujuh motor yang terbakar," Aldi menuturkan.

Menampik informasi beredar yang menyebut adanya dugaan kantor tersebut sengaja dibakar, Aldi menegaskan bahwa tidak ada yang membuat dirinya curiga malam itu.

"Itumi kemarin nabilang Polisi kemarin, tidak tidur jaki? Kalau saya tidur terbakar ma. Kan bapak sita handphone saya, buka maki di situ groupnya. Pada waktu saya piket jam berapa laporan, dokumentasiku, patroli," tandasnya.

Kata Aldi, memang telah menjadi standar operasional prosedur (SOP) bagi petugas keamanan untuk melakukan patroli setiap pukul 22.00 Wita dan pukul 04.00 Wita.

"Memang sudah tua (struktur bangunan), karena ini bangunan lama memang," imbuhnya.

Dijelaskan Aldi, bangunan itu sudah berdiri sejak Baso Amiruddin Maula menjadi Wali Kota Makassar.

"Dua kali mi kejadian, zamannya pak Maula juga tapi tidak separah ini," ungkapnya.

Mengenai tiga pegawai yang lembur pada malam itu, Aldi memberikan konfirmasi. Ketiganya pun turut diperiksa Penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar.

"Mereka di sini, pukul 02.05 Wita, baruka sudah ambil dokumentasi," tandasnya.

Aldi bilang, karena dirinya sudah panik mencarikan jalan bagi mobil Damkar untuk mengakses titik-titik api, motornya hampir menjadi korban.

"Saya saja masuk ambil motorku, motorku hampir jadi korban, di situ saya simpan pas di depan loket," pungkas Aldi yang telah bekerja 20 tahun di kantor tersebut. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan