Sebelum Kongres PDIP, Said Abdullah Harap Terjadi Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto

  • Bagikan
Politikus PDIP Said Abdullah. (dok DPR RI)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dijadwalkan akan menggelar kongres pada April 2025 mendatang. Sebelum pelaksanaan momentum penting tersebut, elite PDIP punya harapan besar.

Salah satu harapan dimaksud yakni terkait wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan pertemuan antara Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto bakal berimbas positif terhadap kehidupan politik nasional.

"Setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendengung," kata Said melalui layanan pesan, Kamis (16/1).

Ketua Banggar DPR RI itu memohon doa supaya kedua tokoh bangsa tersebut bisa bertemu secara fisik, meskipun hubungan batin Megawati - Prabowo tetap erat selama ini.

"Doakan pertemuan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum PDI Perjuangan melaksanakan kongres," kata ketua DPD PDIP Jatim itu.

Menurut Said, sebelumnya partainya sudah membuat narasi akan mengundang Prabowo untuk hadir ke Kongres VI PDIP pada tahun ini.

"Sebagai tamu kehormatan pada kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahulu pertemuan Ibu Mega dengan Presiden Prabowo," lanjut dia.

Said mengingatkan semua pihak bahwa hubungan baik Megawati-Prabowo tidak disalahartikan sebagai upaya dagang sapi politik agar PDI Perjuangan masuk ke dalam pemerintahan. "Karakter kedua tokoh tersebut tidak demikian," tegasnya.

Said yakin jika momentum pertemuan kedua terlaksana, bahasan utama ialah tentang politik negara menuju cita-cita Indonesia raya.

"Bagaimana memperbaiki hukum dan mematuhui konstitusi, bicara tentang geopolitik global, dan masalah-masalah strategis negara, seperti politik pangan dan energi," ungkap dia.

Menurut Said lagi, posisi PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan dan sahabat yang kontruktif bagi pemerintahan Presiden Prabowo meski muncul wacana pertemuan.

"Saya kira pilihan posisi seperti ini akan cenderung lebih bisa menjadi sahabat yang tulus. Persahabatan tanpa konsesi," kata dia. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan