Sebagai gantinya, sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara dan pusat penahanan Israel akan dibebaskan.
Al-Thani menambahkan bahwa rincian tahap kedua dan ketiga akan diselesaikan selama pelaksanaan tahap pertama.
Melalui kesepakatan itu, dia menekankan kepada kedua pihak yang terlibat kesepakatan untuk sepenuhnya mematuhi ketentuan perjanjian di ketiga fasenya, guna melindungi kehidupan warga sipil, menyelamatkan kawasan dari konsekuensi konflik, dan meletakkan dasar bagi perdamaian yang adil dan abadi.
Dia juga menambahkan bahwa Qatar akan terus bekerja sama erat dengan Mesir dan AS untuk memastikan bahwa para pihak tersebut menaati komitmen mereka dan melaksanakan tahap demi tahap lebih lanjut.
Selain itu, dia juga berharap agar ada upaya regional dan internasional yang terpadu untuk menyediakan bantuan kemanusiaan dan mendukung PBB dalam memberikan bantuan kepada penduduk sipil di Jalur Gaza.
Sementara itu, dalam kesempatan itu, Al-Thani menjelaskan bahwa sejak 8 Oktober, Qatar telah berupaya keras untuk melakukan segala sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesepakatan tersebut.
"Kami telah bekerja terus-menerus untuk mencapai kesepakatan yang menghentikan pertumpahan darah orang-orang tak berdosa, mengakhiri perang, dan memulihkan harapan untuk masa depan yang aman di wilayah kami, di mana kita dapat sekali lagi bercita-cita untuk masa depan yang lebih baik," kata Al-Thani.
"Selama 411 hari, pertemuan terus berlanjut dengan mitra kami dan kedua pihak yang bertikai, hingga kami semua mencapai momen yang telah lama ditunggu ini," katanya.