"Di situ banyak polisi, FBI, dan national guard. Kami bersama puluhan orang lain juga mengambil video di jalan sana. Kami diperbolehkan mengambil gambar selama berada di ruang publik, seperti trotoar dan pinggir jalan, tanpa memasuki properti pribadi," ujar Uya Kuya.
Setelah mendapat teguran dari pemilik rumah, Uya langsung menghentikan proses rekaman dan menghapus videonya. Ia menegaskan bahwa video teguran yang kini viral sebenarnya sudah terjadi cukup lama, bukan baru-baru ini. Sejak saat itu, Uya juga mengaku batal mengunggah kontennya ke media sosial mana pun.
Selain itu, Uya menegaskan bahwa ia telah meminta maaf langsung kepada pemilik rumah. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya terkejut karena awalnya pemilik rumah tidak berada di lokasi saat ia merekam, namun tiba-tiba muncul dan menegurnya.
"Kami sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan. Awalnya, orang tersebut tidak ada di sana, dan kami juga tidak tahu bahwa dia adalah pemilik rumah sampai ia menegur kami," kata Uya.
Lebih lanjut, Uya menyoroti bahwa video yang viral di TikTok melalui akun @camr1517 tidak menampilkan kejadian secara utuh. Ia merasa ada bagian video yang dipotong sehingga dirinya terkesan hanya sebagai pihak yang memanfaatkan kesedihan korban demi kepentingan pribadi. (bs-zak/fajar)