Langkah kedua yaitu melibatkan anak dalam proses pemilihan menu dilakukan lewat survei rutin untuk mengetahui preferensi anak untuk membantu menyusun menu yang lebih disukai tanpa mengorbankan kandungan gizinya. Partisipasi anak akan meningkatkan rasa kepemilikan terhadap makanan yang disajikan.
Langkah ketiga yaitu edukasi gizi melalui pendekatan kreatif juga sangat penting ditempuh. Salah satu kunci keberhasilan program makan bergizi gratis adalah membangun pemahaman mendalam di kalangan anak-anak tentang pentingnya asupan gizi seimbang. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kreatif dan interaktif yang mampu menarik perhatian anak-anak misalnya melalui permainan, video interaktif, maupun lomba memasak sehat. Dengan pendekatan ini, anak-anak akan memahami, mengapresiasi, dan menerapkan kebiasaan makan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Kreativitas dalam penyajian sayur dan buah atau langkah keempat, dilakukan karena ada kecenderungan anak-anak terutama usia SD cenderung enggan makan sayur. Untuk menyiasati ini, sayuran dapat diolah menjadi makanan favorit mereka, seperti bakso sayur atau nugget berbahan dasar sayuran. Dengan demikian, anak-anak dapat menikmati makanan sehat dengan sajian yang menyenangkan.
Menciptakan suasana makan yang menyenangkan atau langkah kelima juga sangat penting dibangun untuk membantu menciptakan hubungan positif antara anak dan makanan. Salah satunya mengiringi waktu makan dengan cerita inspiratif. Misalnya, guru dapat menceritakan kisah tentang kekuatan dan kepintaran tokoh-tokoh yang terbiasa makan sehat. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya makan, tetapi juga mendapatkan inspirasi yang memotivasi mereka untuk mencoba dan menyukai makanan sehat.