FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Juru Bicara (Jubir) Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Adhie Massardi membandingkan Tembok Berlin dengan pagar laut, Tangerang, Banten. Dua hal itu menurutnya akan roboh karena kesombongan.
“Robohnya kesombongan,” kata Adhie dikutip dari unggahannya di X, Kamis (23/1/2025).
Tembok Berlin, Jerman, kata dia rubuh menyusul jatuhnya rezim fasis di Eropa Timur waktu itu.
“Awal dirubuhkannya Tembok Berlin pada 9 Nov 1989 nandai runtuhnya rezim fasis komunis Eropa Timur,” tuturnya.
Sementara pagar laut, pada 22 Juni 2025 dibongkar oleh nelayan dan sejumlah perangkat pemerintahan. Ia pun berspekulasi, apakah itu tanda dicabutnya keangkuhan taipan.
“Rabu Wage 22 Jan 2025 Pagar Laut dibongkar rakyat (Nelayan) & TNI-AL. Apakah hari ini bisa dijadikan peringatan dicabutnya keangkuhan taipan? Entahlah,” imbuhnya.
Selain itu, Adhie menyebut tembok Berlin sangar, karena menelan ratusan nyawa. Namun runtuh disusul dengan runtuhnya blok komunis.
“Tembok Berlin itu sangar. . Nelan ratusan nyawa yang melintasinya. Pada 9 November, 1989 tembok dirubuhkan, disusul rubuhnya Blok Komunis Eropa Timur,” ujarnya.
Sementara pagar laut Tangerang, kata dia sama sangarnya. Meski hanya terbuat dari bambu.
“Pagar bambu di laut Banten juga sangar,” ucap Adhie.
Namun pagar laut tersebut, kata dia simbol kekuasaan taipan dan rezim lyang sudah lengser. Adhie tak menyebut detail siapa yang ia maksud.
“Simbol kekuasaan taipan & rezim lama. NEGARA gak boleh GENTAR vs PAGAR,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid membenarkan kawasan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang tidak hanya sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Juga Sertifikat Hak Milik (SHM).