Kariernya terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika untuk show. Dan masa emas Emil diperkirakan sekitar pertengahan tahun 1970-an.
Lagu-lagu Emil yang menuai sukses antara lain "Angin November", "Flamboyan", "Biarlah Sendiri", "Bunga Mawar, "Melati", "Rindu", "Bunga Anggrek", "Penasaran", "Kehancuran", "Layu Sebelum Berkembang", "Angin Malam", "Mungkinkah", dan banyak lagu-lagu ciptaan A. Riyanto lainnya. Sampai sekarang telah belasan album dihasilkannya termasuk album Islami Samudera Shalawat (2000).
• Dunia Akting
Tidak hanya di dunia Tarik suara, namun nama Emilia juga berhasil menjajal ke dunia acting, sehingga membawanya menjadi bintang film, terdapat belasan film dibintanginya, antara lain Ratapan Anak Tiri, Tetesan Air Mata Ibu, dan Senja di Pantai Losari. Emil juga pernah dinobatkan jadi Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia pada tahun 1972.
• Politik
Siapa sangka, perempuan dengan julukan sang singa panggung dan ratu foto model akan merambah ke dunia politik.
Nama Emilia Contessa kembali mencuat pada tahun 2010 dalam pilkada Kabupaten Banyuwangi, diketahui bahwa ia mencalonkan diri sebagai calon bupati berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali. Tapi sayangnya pasangan Emilia – AZA kalah di pilkada tersebut dengan hanya mendapatkan 130.792 suara atau 17,62 % suara.
Tidak berhenti disitu, jiwa semangatnya memang idak pernah padam. Ia kembali maju sebagai calon legislatif DPD dapil Jawa Timur, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPD periode 2014–2019 dengan perolehan suara 1.660.542 suara.
(Besse Arma/Fajar)